Lihat ke Halaman Asli

Mustyana Tya

Penulis, jurnalis dan linguis

Hanoi, Negeri Paman Ho yang Ngeri-ngeri Sedap

Diperbarui: 4 Januari 2018   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Perjalanan sampai ke Hanoi dengan total waktu sekitar 3 jam dari Kuala Lumpur (dari Jakarta 4 jam), adalah perjalanan yang lumayan melelahkan. Sebab, saya dan mama yang jadi partner traveling harus terlebih dulu menginap di Bandara Kuala Lumpur demi harga lebih hemat. 

Untuk menuju kawasan perhotelan dan pusat kota Hanoi di Old Quarter kita harus naik bus bernomor 86 yang biayanya dibanderol dengan harga USD 3 dolar untuk dua orang. Bus akan berhenti di beberapa halte, jadi penting untuk kalian menitip pesan agar diturunkan di terminal Old Quarter yang tak jauh dari Danau Hoen Kiem. 

Saat diturunkan di halte tersebut, peta adalah salah satu barang yang bisa diandalkan. Kalian juga bisa menggunakan waze sebagai penujuk arah namun jangan lupa beli paket datanya dulu di airport dengan harga sekitar USD 15. 

Kenapa kamu harus tetap online? selain untuk tetap eksis di medsos, paket data ini penting untuk kamu bisa memanfaatkan aplikasi yang bisa ngebantu lainnya, seperti Uber dan Grab tapi gak ada Gojek yak hehehe...

Saya sendiri sangat terbantu keliling Hanoi dengan Uber Car, meski beberapa kali mengalami kendala karena sopir tak bisa bahasa Inggris, namun Uber merupakan alternatif terbaik. Harga juga murah dibandingkan kalian harus naik taksi yang kadang-kadang disebut suka melakukan tipu-tipu. 

Namun jangan sering-sering deh pakai kendaraan, karena jalan di Old Quarter itu kecil dan dipenuhi gang sempit. Parahnya lagi, motor-motor di sana enggak dilengkapi dengan spion dan helmnya pun tidak berstandar. 

Mereka juga cenderung seradak seruduk karena tidak tertib padahal lampu dan marka jalan jelas. Jadi usahakan jangan nyebrang dengan melihat satu arah, lihat juga arah sebaliknya kalau tidak mau hampir tertabrak seperti saya. 

Ngomong-ngomong soal berjalan kaki, waktu terbaik bagi kalian  yang tinggal di Old Quarter adalah saat malam hari di tepi danau Hoen Kim. Meski dingin menggigit (karena datang di waktu musim dingin September), jalanan di Hoen Kiem Lake cukup nyaman dengan banyaknya bangku taman yang menghadap ke danau berkilauan berkat lampu warna warni. 

dok pribadi

Di sini juga setiap malam ada saja orang yang berolahraga, mulai dari orang lokal bermain sepak takraw sampai bule-bule yang hobi lari. Kalian yang pergi sama pacar juga bakal kerasa romantis, sementara traveler yang kayak saya sama mama bisa banget foto-foto cantik. Di dekat Hoen Kim Lake ini ada gedung pertunjukan water puppet. 

Kalian bisa nonton wayang (mirip wayang golek) yang tampil di atas air dengan efek api sampai nyanyian mirip sinden. Waktu pertunjukannya cuma ada di jam tertentu. Usahakan untuk beli tiket mulai pukul 9 pagi karena kalau ngedadak beli suka kehabisan. Tiketnya seharga USD 10 per orang dengan waktu pertunjukan hampir 1 jam. 

dok pribadi

Oh ya, tengok juga jalanan ini saat Sabtu malam karena ada car free night, bikin makin asyik esplorasi Danau Hoen Kim Lake. Katanya saat car free night ada banyak barang yang diobral. Kalau saya sih kebetulan dapat car free night saat mau pulang jadi ga kebagian nikmati car free nightnya karena buru-buru, cuma sempat lihat ada beberapa pameran seni yang digelar di tengah jalan. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline