Lihat ke Halaman Asli

Mustyana Tya

Penulis, jurnalis dan linguis

Inilah Rasanya "Traveling" bersama Ibu ke Malaysia

Diperbarui: 28 September 2017   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kenangan dan pengalaman trip berdua nyokap di Aceh ingin sekali diulang. Alhasil karena niat baik mau ngajak nyokap ke tempat yang indah selagi dia masih sehat wal afiat, maka dapatlah promo ke Malaysia PP 500 ribuan aje. Menunggu berbulan-bulan sampailah di hari kita berangkat ke Malaysia. Rencana sudah ada di dalam kepala, termasuk juga ringgit dan voucer hotel yang udah di-booked.

Namanya double traveling ibu-anak ini pasti ada anehnya, ada sedih, seneng, campur-campur deh. Baru-baru masuk bandara aja, kita yang udah bangun dari sblm subuh, dikecewain sama AA. Pesawat yang semula berangkat sekitar jam 7an pagi malah molor hampir 14 jam dan pemberitahuan itu baru ada pas gue sampe bandara. Cakep bgt emang AA!

Sampe bandara udah lemes, gimana pun harus punya plan B.Setelah curhat sama temen yang sering ngebolang, ternyata keterlambatan bisa kita klaim dengan jam penerbangan terserah kita. Alhasil langsung meluncur dah ke counter AA dan masang muka jutek biar gimana caranya bisa jalan cepet karena rencana bisa berabe semua.

Akhirnya kita dijanjikan akan naik pesawat yang jam 9-10an pagi tapi itu enggak pasti karena harus liat sikonnya. Beuh kita langsung zikir dan solat panjang biar terkabul tuh dapet 2 seat di jam 9,

Dan Allah emang tahu lah, kalau ada anak yang mau nyenengin ibunya pasti dikasi jalan. Kiat dapat pesawat jam 9 pagi. Horeeeee!

Bandara Kuala Lumpur

Sesampainya di bandara KL ternyata bandara ini luas banget dan bagus. Meski kerap kali gue cekikikan gegara bahasa melayu yang kocak parah. Semula pelbagai kata-kata Melayu ini gue potret. Tapi takdir berkata lain karena niat mau ngecengin pakai foto, dibales dengan rusaknya memori kamera gue dan hilang semua kenangan di bandara ini sama sebagian foto di Melaka.

Oke balik lagi, kita langsung menuju terminal bus yang ada di lantai paling dasar bandara. Di sini ada berbagai bus menuju ke pelosok Malaysia. Gw emang rencana awal pengen ke Melaka jadi langsung beli tiket bus ke sana. Ternyata cuma dikasi waktu 15 menit. Perbekalan sudah habis dan belon makan siang dong. Ijin sama Pakcik alias sopir malah diomelin suruh duduk aja di dalam gak boleh kemana-mana.

Busnya lumayan mahal sekitar 60 ribu rupiah kalau dirupiahin tapi nyamannya pol. Bisa tidur-tidur kursinya luas dan jangan duduk sembarangan ya karena ada nomornya.

Melaka

Dari bandara ke Malaka lumayan lama gw berangkat sekitar jam 12-1 sampai sudah asar. Sampai di terminal Melaka, gw berusaha hubungi Hong hotel karena bisa dijemput. Tapi....gak ada telp umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline