Jembatan merupakan suatu struktur bangunan yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, jalan kereta api, waduk, dan lain-lain. Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana trasportasi jalan yang menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya, Salah satu komponen yang sering digunakan dalam proses konstruksi sebuah jembatan adalah girder.
Girder merupakan balok yang terbuat dari beton atau baja dan berada di antara dua penyangga (bisa berupa pier atau abutment). Untuk memasang girder pada jembatan diperlukan adanya pekerjaan erection. Erection girder adalah kegiatan pemasangan atau menempatkan balok girder pada tumpuannya. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan, beberapa diantaranya adalah erection dengan metode crane, metode launcher gantry, dan metode portal gantry.
Jembatan jemuk merupakan salah satu jembatan pada proyek Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo seksi 1.1 yang berada pada sta 17+912. Jembatan tersebut memiliki balok girder bentang panjang sebesar 40,8 m dan tinggi 2,1 m. RAbalok girder pada jembatan jemuk di sanggah oleh 2 abutment yang dilewati oleh sungai.
Sebelum proses pekerjaan erection dilaksanakan TBM (Toolbox Meeting) untuk pengarahan K3 agar pekerjaan tetap aman dan mengutamakan keselamatan kerja. Untuk proses erection sendiri selesai dilaksanakan 2 hari untuk 12 bentang balom girder yang termasuk sangat cepat daripada biasanya. pekerjaan erection membutuhkan alat seperti 3 crawler crane, 1 unit boogie. Untuk proses pekerjaannya meliputi pemindahan girder ke boogie dengan crane. Lalu boogie berjalan menuju abutment dan setelah itu girder dipindahkan dari boogie ke abutment menggunakan crane. Satu balok girder membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk proses dari tempat asal sampai terpasang ke abutment.
