Lihat ke Halaman Asli

Tyas Maulita

Penulis Konten

Sakit Cinta dan Obatnya ala Ustadz Orange

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14265005991331386670

[caption id="attachment_403236" align="aligncenter" width="300" caption="Ustadz Narlis, dalam Sentuhan Qalbu di Grapari Telin, Kuala Lumpur"][/caption]

Cinta, bagaimanapun manusia mendeskripsikannya, merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Maka, cinta bukanlah hal yang salah selagi ia berada di landasan yang dibenarkan oleh agama. Banyak orang berkata cinta itu bikin gila. Gara-gara cinta, orang bisa sakit, edan, bahkan bunuh diri. Ini fakta, bukan khayalan semata.

Lalu, bagaimanakah bentuk penyakit akibat cinta? Tentu cinta yang jadi penyakit adalah cinta yang urutannya sudah ngawur, cinta yang salah sasaran. Demikian diuraikan satu persatu oleh Ustadz Narlis Nazar dalam ceramahnya di Grapari Telin, Kuala Lumpur, 15 Maret 2015 kemarin.

1.Jika seseorang telah berkenalan dengan cinta kepada lawan jenis yang tidak halal, maka penyakit pertama yang datang adalah SARS (Sakit Akibat Rasa Sayang). Penderita penyakit ini, akan selalu merasa kehilangan jika jauh dari orang yang dicintainya.

2.Kedua, penyakit AIDS (Akibat Intim Dengan Setan). Orang yang sudah terjangkit penyakit ini, suka sekali menkhayalkan orang yang dicintainya. Ditambah dengan kegemaran menonton, membaca dan mendengarkan lagu yang dapat menimbulkan syahwat, maka makin parahlah penyakitnya.

3.Penyakit ketiga adalah PMS (Pengen Menagih Sentuhan). Bila seseorang telah bersentuhan, bahkan pegang-pegangan dengan orang yang dicintainya, datanglah penyakit ini. Efeknya, membuat ketagihan dan merindukan sentuhan setiap waktu.

4.Keempat, TBC (Tersiksa Batin Cinta). Jika sudah tak kuasa menahan sakit akibat cinta, penderita penyakit cenderung melakukan tindakan melukai diri sendiri bahkan bunuh diri.

5.Sakau (Sakit Karena Kau), sering merasa sakit tak bersebab jika teringat orang yang dicintainya.

6.Gatal (Gangguan Mental), penyakit ini lebih mengerikan karena penderita bisa masuk rumah sakit jiwa akibat cinta.

7.Pusing (Perasaan Selalu Ingat), selalu ingat walau apapun yang sedang dilakukan termasuk tidur, alias mengigau menyebut namanya.

8.Yang terakhir, Demam (Dekat Makin Mesra). Bila rindu sudah menyerang, maka dua orang yang saling cinta gila kemudian bertemu, lantas bertukar senyuman, berpegangan tangan, meraba dan … akhirnya terjadilah perzinaan.

Salahsatu dari kita mungkin pernah terjangkit salahsatu dari penyakit di atas. Mungkin kita pernah juga atau sedang terjebak dalam cinta yang semu. Cinta yang bikin sakit, frustasi, gila, nekad bahkan sampai ingin mengakhiri hidup. Maka, tidak ada salahnya kita amalkan solusi, obat bagi menangkal dan mencegah penyakit itu seperti berikut;

1.Pertama, ambillah Tablet (Tawakal Bikin Lebih Tenang). Dengan berserah diri kepada Allah, menahan diri dari cinta yang salah dan mengisi hari-hari dengan kegiatan bermanfaat, insyaallah jodoh yang baik akan menghampiri.

2.Kedua, Kapsul (Konsultasi Apapun Kesulitan), konsultasikan apapun masalah kepada orang yang tepat. Bukan pada pacar, gebetan, teman tapi mesra atau sejenisnya. Carilah orang yang amanah untuk berkonsultasi berbagai masalah yang dialami.

3.Sirup (Siap Rubah Pergaulan), bila ingin wangi bergaullah dengan pedagang minyak wangi, bila mau bau besi, bergaullah dengan pandai besi. Begitu perumpamaan kita dalam pergaulan, jika berkawan dengan orang baik dan sholeh / sholehah maka jadilah kita seperti mereka.

4.Diurut (Diubah Rutinitas), ganti rutinitas harian yang tidak berfaedah menjadi ibadah.

5.Jamu (Jadilah Dirimu), jadilah diri sendiri.

6.Kemudian tenangkan dengan CTM (Cintai Teladanmu). Muhammad SAW, pembawa risalah yang tak pernah salah, beliaulah uswatun khasanah, sebaik-baiknya teladan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Teladani cara hidup beliau, bersholawat ke atasnya dan amalkan sunnah. Insyaallah berkah.

7.Terakhir, Istirahat (Istighfar Terangi Hati). Perbanyak mengucap istighfar, karena kita tak tahu, istighfar manakah yang akan menjadi penyelamat bagi diri.

Memang, obat itu pahit, melaksanakan tak semudah tersenyum saat membacanya. Namun, jika dilakukan dengan betul, berbekal niat untuk mencintai dengan cinta yang benar, maka harapan akan datangnya cinta yang hakiki bukan hanya mimpi. Semoga Allah mengijabahi niat baik untuk berbenah dan menjauhkan kita dari sakit dan gila akibat cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline