Lihat ke Halaman Asli

Ide dan Harapan untuk Kota Depok

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai warga dari Kota Depok, dulu merasa nyaman dengan adanya danau UI dan hutan UI yang membuat sejuk. Seiring dengan pergantian tahun, danau UI dulu sering terlihat kotor bahkan sempat diberitakan telah ditemukan sesosok mayat yang merupakan mahasiswa UI yang kalau dipikir kembali kok bisa ya?

Bahkan menurut informasi, kasus pembegalan sedang berusaha diberantas oleh pihak kepolisian, Sudah segitu tinggikah angka kriminalitas di kota Depok sehingga membuat penduduk yang tinggal, yang berencana tinggal menjadi takut. Seharusnya, untuk tinggal tidaklah disertai perasaan takut.

Guna membuat tenang, beberapa komplek menyediakan pos keamanan yang biasanya diisi oleh satpam. Namun, seringkali ditemukan pos satpam dalam keadaan kosong.

Bukan hanya kosong, aparatnya juga seringkali tidak membuat nyaman penduduknya dengan membicarakan orang lain entah penduduk yang dijaganya, entah penduduk yang ada di jaringan komplek, dan tertawa kencang di tengah malam sehingga membuat orang jadi terbangun.

Dari pengalaman saya dan informasi diatas serta informasi yang diperoleh dari yang di rahasiakan, terbesit beberapa ide untuk membuat kota Depok menjadi nyaman, cerdas dari segala aspek khususnya Psikologi.

Idenya yakni :


  1. memberikan survey yang diadakan kepada penduduk lokal, pendatang termasuk turis lokal setiap sebulan sekali mengenai kepuasan kinerja dan pengembangan kota Depok,
  2. mendengarkan hasil survey dan juga keluhan-keluhan yang masuk
  3. menangani hasil survey dan keluhan-keluhan yang masuk dengan cerdas dan bijaksana tanpa adanya diskriminasi, merendahkan,
  4. melibatkan instansi yang ada di Depok, mahasiswa yang berkuliah di Depok dan alumni mahasiswa Depok khususnya yang mengambil profesi Psikologi Industri dan Organisasi untuk membantu pengembangan kota Depok,
  5. melakukan pembukaan mengenai alur keuangan pebisnis, organisasi sehingga dapat membantu mencegah terjebaknya seseorang dalam kasus pencucian uang,
  6. memantau proses perekrutan dan pemilihan ketua yang terjadi dalam organisasi supaya organisasi yang yang bertujuan didirikan untuk cabang Depok yang awalnya hanya beranggotakan penduduk Depok benar-benar pure diisi oleh penduduk Depok dan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di setiap organisasi,
  7. memberikan penyuluhan kepada penduduk Depok mengenai keamanan, kesehatan, bersosialisasi dengan cerdas, bijaksana dan adil
  8. mengganti sistem tanda tangan dengan menggunakan stempel yang ini akan memudahkan penyandang tunanetra dalam berlegal ria yang seringkali dipersulit hanya karena tidak bisa melakukan tanda tangan atau harus membawa pendamping sehingga ini juga bisa membuat mandiri,
  9. mengizinkan penyandang tunanetra untuk membuka rekening di Bank serta tidak mempersulitnya,
  10. menyediakan fasilitas di tempat umum dan instansi untuk penyandang disabilitas misalnya dengan tidak membuat trotoar, memasang trailing, memasang huruf braille/huruf abjad biasa yang dibuat timbul dan suara pada fasilitas umum seperti jalan, stasiun, lift sehingga bisa memandirikan semua penyandang disabilitas dan tidak banyak menyulitkan orang normal yang seringkali mengeluh penyandang disabilitas itu menyusahkan dan hanyalah aib bagi sesama yang tidak bisa apa-apa sehingga dengan adanya fasilitas ini maka keluhan akan berkurang dan menyamankan bagi sesama,
  11. mengadakan penyuluhan mengenai jenis tunanetra tidaklah hanya buta total dan memberikan penyuluhan bahwa penyandang disabilitas khususnya tunanetra bisa membantu memberikan kontribusi untuk masyarakat lain dengan didukung adanya seminar-seminar serta dukungan teknologi Informatika misalnya adanya sarana laptop/netbook untuk dewan yang dipercaya menjadi satu perwakilan dari kelompok tunanetra, misalnya DPP Pertuni Depok,
  12. memberikan dan membantu penyandang disabilitas di Depok untuk mengembangkan potensinya di segala bidang,
  13. menyediakan sarana wifi gratis di beberapa fasilitas yang disediakan tanpa syarat, tanpa password,
  14. mendukung blogger seperti kota Bojonegoro,
  15. membuka hutan/lahan penhijauan,
  16. memantau kebersihan sarana seperti danau, tempat wisata, instansi, WC, dan lain sebagainya,
  17. mengadakan pertemuan dengan perwakilan mahasiswa, organisasi untuk menampung aspirasi, ide sehingga dapat membantu tersalurnya aspirasi tanpa adanya demonstrasi yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban serta bisa saling membantu,
  18. memudahkan birokrasi.

Sekian ide dari saya, besar harapan saya, kota Depok bisa lebih cerdas, berkembang potensinya sehingga bisa menjadi potensi wisata di Indonesia dan bisa saling menyukseskan bersama penduduknya dan pendatang.

Semoga amarah, takut, sedih bisa berkurang dari Kota Depok. Emosi-emosi negatif ini melelahkan bagi diri dan lingkungan serta menarik yang kurang baik dari alam semesta.

Kurang lebihnya saya mohon maaf, wabillahi taufiq walhidayah. Selamat beraktifitas, sampai jumpa di tulisan saya berikutnya. Dadah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline