Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sekolah Si 0

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, hiduplah seorang yang bernama 0 (kosong). Ia mempunyai ciri buta, tuli, bisu, serta sakit lain yang dideritanya sepanjang hidupnya.

O bersekolah di haus, disana begitu sangat amatlah menyenangkan. Ia bisa berbuat onar sesukanya. Tapi, ternyata, takdir berkata lain...0 pun akhirnya pindah ke Indonesia.

Namun, identitasnya terpaksa diganti karena sistem yang berlaku di semua sekolah lingkungan 0 berada. Pendidikan ia tempuh, sampailah ia di masa SMP.

Masa itu, adalah bagai awan hitam yang menaungi kota. Hitam bak ban. 0 harus menerima pujian "Kamu anak perempuan rendahan!" dan jeweran disertai pemukulan sapu lidipun dilakukan oleh 1.

Derita itupun berlanjut, 1 selalu menghantuinya. SMA, tepat kelas 3 dimana ia seharusnya bisa bersaing dengan teman yang dipilihkan untuknya yakni yang berprestasi semua. Coba aja bayangin, sekelas sama juara umum, juara satu sampai sepuluh. Minder...makin berantakan....Syukurnya 0 lulus dengan nilai sempurna waaw 3!

Masuklah 0 ke perguruan tinggi ternama, ia pun mengasingkan diri. 0 ingin membunuh orang dan dirinya sendiri! Namun, angka selanjutnya menolongnya... Terima kasih Tuhan udah nolong si 0.

0 terburu-buru untuk lulus, soalnya adik-adik tercintanya mau pindah sekolah! Mati! Penguberanpun dilakukan....

Lulus! IPK 3,8! Hebat!

Terus...

Motong jalur karena 0 ingin belajar, maka ia pun kuliah lagi. Tapi....ia direndahkan...hebat!

Berawal dari 0 dimintai 1 uang untuk tugas komputer, padahal cuma secuil, seperti itu? Padahal, yang buat programnya ya si 0 itu. Perseteruan 0 pun berlanjut....Saat itu, ia mendengar temannya yang embeer mengadu dombakan 1, 0 mendengar 1 tertawa terbahak-bahak sambil berkata "Lucu ya....kita lihat perilaku berikutnya apa lagi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline