Lihat ke Halaman Asli

Fungsi Kebudayaan Sekolah bagi Perkembangan Siswa

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan siswa jaman sekarang sangat memprihatinkan bila dilihat dari sudut karakter. Para siswa/pelajar sudah terbiasa dengan aksi-aksi kekerasan, pornografi, seks bebas, narkoba, dan aneka macam penyakit sosial lainnya. Ambil contoh saja seperti kejadian tawuran antar pelajar yang terjadi di setelah menempuh ujian nasional di daerah Jakarta. Mereka sudah berani bertindak anarkis dan kriminal. Tidak sedikit dari mereka yang membawa senjata tajam, bahkan ada pula sampai terjadi kasus pembunuhan.

Peristiwa diatas adalah sepenggal dari sebuah kegagalan di bidang pendidikan. Kegagalan pendidikan yang paling fatal adalah ketika produk didik tak lagi memiliki kepekaan nurani yang berlandaskan moralitas. Padahal substansi pendidikan adalah memanusiakan manusia. Menempatkan kemanusiaan pada derajat tertinggi dengan memaksimalkan karya dan karsa.

Untuk itu diperlukan suatu kebudayaan di sekolah untuk dapat membentuk karakter dari para siswa tersebut.

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan yang di anut oleh personil sekolah.

Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah.

Contoh dari budaya sekolah antaralain pintu sekolah akan tertutup setelah pukul 07.00 WIB. Dengan kebudayaan seperti ini maka siswa secara tidak langsung akan terdidik kedisplinannya dengan tiba di sekolah kurang dari jam 07.00 WIB.Contoh lain : pengadaan kemah sekolah, dengan mengadakan kemah maka siswa secara tidak langsung akan terjalin keakraban dengan lainnya baik dari antar siswa ataupun personel sekolah lainnya tanpa timbul sikap diskriminasi. Dan juga dengan pengadaan kemah akan menumbuhkan sikap santun terhadap para guru atau orang yang lebih tua.

Jadi dari beberapa contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwafungsi dari kebudayaan sekolah terhadap pengembangan siswaadalah sebagai berikut :

1.Akan terjadi pergaulan yang akrab antar sesama

2.Uncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif

3.Disiplin meningkat

4.Menimbulkan sikap santun terhadap sesama atau orang yang lebih tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline