Sebuah studi terbaru mengungkap perubahan pola konsumsi minuman pada generasi Z yang menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap bahaya minuman instan dan tren kebiasaan minum air putih. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini memfokuskan pada kebiasaan konsumsi minuman di kalangan remaja berusia 18-25 tahun.
Dari hasil survei yang melibatkan lebih dari 500 responden di berbagai daerah, ditemukan bahwa sekitar 65% dari generasi Z mulai mengurangi konsumsi minuman instan yang tinggi gula, pengawet, dan bahan kimia lainnya. Menurut salah satu peneliti, kesadaran ini didorong oleh maraknya informasi kesehatan di media sosial yang sering mengaitkan minuman instan dengan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, hingga gangguan jantung.
“Informasi tentang risiko minuman instan semakin mudah di peroleh, terutama melalui platform media sosial yang sering digunakan referensi oleh generasi Z yaitu Tiktok. Di platform media sosial tersebut banyak sekali content creator membuat konten tentang ajakan untuk lebih sering mengkonsumsi air putih minimal 1 liter dalam sehari untuk mencegah terkena diabetes dalam rentang umur yang masih muda. Mereka lebih kritis dalam memilih minuman yang sehat dibandingkan generasi sebelumnya," ujar salah satu mahasiswa peneliti.
Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kebiasaan minum air putih. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 70% responden telah meningkatkan konsumsi air putih mereka, rata-rata hingga 2 liter per hari. Hal ini dianggap sebagai dampak dari kampanye kesehatan yang semakin masif di kalangan anak muda, baik melalui konten digital maupun dukungan dari berbagai influencer yang mengedepankan gaya hidup sehat.
Menurut salah satu mahasiswa yang terlibat dalam studi ini, faktor utama perubahan ini adalah kesadaran akan pentingnya menjaga hidrasi tubuh dan mengurangi risiko penyakit akibat gaya hidup tidak sehat.
"Generasi Z lebih cenderung memilih produk yang dapat memberikan manfaat langsung bagi Kesehatan mereka. Air Putih dianggap sebagai opsi terbaik karena dianggap paling alami dan tidak mengandung zat tambahan berbahaya," ujarnya.
Meskipun begitu, tantangan tetap ada. Beberapa responden mengaku masih sulit untuk sepenuhnya meninggalkan minuman instan karena alasan praktis dan ketergantungan pada rasa yang dianggap lebih menarik. Namun, upaya edukasi dan promosi kesehatan terus dilakukan, baik di lingkungan kampus maupun di ruang digital.
Peneliti berharap studi ini dapat menjadi dasar untuk kampanye yang lebih efektif dalam mengubah kebiasaan minum generasi Z ke arah yang lebih sehat. "Kami berharap, dengan adanya penelitian ini, semakin banyak anak muda yang sadar akan pentingnya mengonsumsi minuman yang sehat. Ini bukan hanya soal mengikuti tren, tapi soal investasi jangka panjang untuk kesehatan mereka," tambahnya.
Dengan kesadaran yang semakin tumbuh di kalangan generasi Z, diharapkan terjadi perubahan pola konsumsi minuman yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H