Mojokerto - Berantas stunting, UPN "Veteran" Jatim bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merespon baik program MBKM Menteri Pendidikan. Sebanyak 10 Kelompok disebarluaskan ke 10 desa di Kabupaten Mojokerto untuk melaksanakan pengabdian masyarakat terkait stunting salah satunya Desa Kunjorowesi.
Dipilihnya Kabupaten Mojokerto dikarenakan jumlah angka stunting masih tergolong tinggi. Sehingga diharapkan mahasiswa UPN Jatim turut membantu memberantas angka stunting dengan skema Desa Bebas Stunting.
Kelompok 106 saat melakukan survey, mahasiswa pertamakali bertemu dengan Bapak Susi Darsono selaku Kepala Desa setempat. Beliau berpendapat bahwa stunting erat kaitannya dengan pemenuhan gizi dan kesehatan.
"Kedepannya mahasiswa akan lebih berhubungan dengan Bidan Desa, posyandu dan puskesmas untuk mengetahui lanjutan program kegiatan". Lebih lanjut Beliau menambahkan bahwa untuk fasilitas kesehatan di Desa tersedia 7 posyandu yang tersebar di 7 tempat yang berbeda.
Selanjutnya, Ibu Sudiarti selaku Bidan Desa di Desa Kunjorowesi menyampaikan informasi terkait angka stunting di desa Kunjorowesi terbilang sangat sedikit, "terakhir kami kunjungan, dari 3 dusun tersebut hanya 2 orang yang terindikasi stunting" Jelasnya.
Berkaitan dengan penyebab stunting beliau mengatakan "di sini pernikahan dini dianggap sebagai budaya, bahkan anak usia 13 tahun pun sudah menikah dan melahirkan, namun balik lagi bahwa pernikahan yang dilakukan tidak sah secara hukum" beliau juga menambahkan bahwa kebutuhan air bersih di Desa tersebut sangat kurang, khususnya bagi Dusun Kunjoro yang sangat krisis air. Warga Dusun Kunjoro menampung air hujan yang digunakan untuk mencuci, masak, minum, dan mandi.
Lebih lanjut Ibu Sudiarti juga mengatakan "Saat ini program prioritas kami adalah vaksin baik untuk anak, remaja, dewasa, dan lansia. Namun ada beberapa kegiatan yang akan kami lakukan kedepan yaitu pengobatan dan puskesmas keliling".
Merespon itikad baik mahasiswa, Ibu Sudiarti menyampaikan Lebih lanjut beliau menambahkan "Teman-teman nanti bisa membantu kegiatan posyandu desa melalui sosialisasi di sekolah-sekolah maupun berkaitan dengan penyuluhan bagi remaja dan ibu".
Program KKN Tematik MBKM ini diharapkan mampu memberikan wadah bagi mahasiswa dalam mengembangkan hardskill dan softskillnya untuk membantu perkembangan desa sesuai dengan skema yang dipilih masing-masing.