Lihat ke Halaman Asli

Kelancaran di Balik Program Jokowi

Diperbarui: 9 November 2016   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita tahu sudah berjalan 2 tahun lebih beliau menjabat sebagai presiden di Negara Republik Indonesia ini. Begitu banyak problema yang melanda dan bergulir di pemerintahan Pak Jokowi, seperti yang kita ketahui banyak sekali kasus – kasus yang terjadi, sepert : Narkoba, Korupsi dan lain sebagainya. Namun sekarang ada 1 sisi program yang menurut Bapak nomor 1 di Negara ini, program ini sudah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tax Amnesty ? Ya, Tax Amnesty program lain dari rencana bapak jokowi dalam proker beliau menjadi Seorang Presiden Indonesia. Tax amnesty itu sendiri adalah penghapusan pajak yang harusnya terhutang, namun tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan. 

Masyarakat  yang mendapat pengampunan pajak karena kewajiban pajak mereka menghasilkan dikarenakan dari penjualan atas barang – barang yang mereka jual dalam bentuk barang mewah. (Kemenhukam). Seperti yang dikatakan Bapak Jokowi bahwa Tax Amnesty (Penganmpunan Pajak) ini sudah berjalan berjalan sesuai dengan apa yang di tentukan, sudah adanya kegembiraan terhadap program tersebut. Selain dengan adanya nilai harta yang bertambah bahwa kesadaran masyaraat juga akan pajak pun meningkat, bahwasannya masyarakat yang mengikuti program ini sampai hari ini sudah ada 90 ribu orang, dan dana tebusan mencapai Rp 33 triliun. 

"Saya sampai saat ini masih optimistis dengan program tax amnesty ini. Saya tidak bicara angka, tapi yang paling penting menurut saya trust (kepercayaan)masyarakat terhadap pemerintah itu kelihatan ada. Kemudian kepatuhan dan kesadaran membayar pajak mereka ini saya lihat ada pergerakan yang sangat baik," papar Jokowi saat makan siang bersama para ekonom dan pelaku bisnis di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9/2016). 

Tak hanya itu saja ada laporan dari salah satu perbankan multinasional yang juga memantau Tax Amnesty ini, dan Pak Jokowi pun merasa senang disini. Bahwasannya dari laporan tersebut harta yang dideklarasikan mecaapai Rp. 1.029 triliun. (www.liputan6.com) Dilihat dari apa yang terjadi bagaimana program ini sepeti nya memang sudah berjalan dengan tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakatnya. Jika ini dikaitkan dengan Silabus Komunikasi Politik ini termasuk dalam “Komunikan Politik” dimana adanya sasaran untuk khalayak : individu, kelompok, lembaga.

Maka dari itu jika kita melihat lagi kedepan bahwasannya program yang satu ini sangat tepat untuk di terapkan bagi masyarakat, namun jangan lupa bahwa setiap apa yang dilakukan pasti ada konsekuensi dari itu semua. Seperti yang dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), menurut beliau dampak negatif tax amnesty bisa menghantam kelas menengah bawah dengan ikut menaiknya harga suatu properti. (www.OkeZone.com) "Ini harus hati-hati ketika ini naik semua pemerintah udah siap belum untuk mengantisipasi terkereknya harga rumah menengah bawah karena kena dampak dari tax amnesty ini," ujar Ali dalam diskusi media, di Jakarta, Kamis (22/9/2016). Dan menurut Ali solusi nya adalah dengan membentuk Bank tanah. 

Kenapa ? karena bank tanah inilah yang akan mengkondisikan dan mengendalikan semua barang – barang properti tadi bisa terjaga. Memang apa yang dilakukan pemerintah ini sangat baik apa lagi bagi masyarakatnya sendiri, karena dengan adanya ini pengusaha asing ini bisa dikontrol dengan baik dalam masalah ekonomi, karena dana nya ini segala hal pajak bagi mereka (pengusaha asing) masuk ke dalam program tax amnesty yang sangat diyakini oleh Bapak Jokowi karena hal itulah saya setuju dan sangat mendorong pemerintah untuk terus berkerja demi kemakmuran masyarakat. Namun tidak lepas melupakan kenegatifan yang akan terjadi jika Tax Amnesty ini akan terus berlanjut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline