Lihat ke Halaman Asli

Membantu Anak untuk Berfikir Kritis, Kreatif dan Probelm Solver

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seiring dengan perkembangan zaman di era global, pendidikan dituntut untuk menjadi semakin baik. Pendidikan harus mampu mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Saat ini lembaga-lembaga pendidikan sudah mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada bagaimana anak didik dapat berfikir kreatif dan kritis sehingga mampu menemukan sendiri pengetahuan-pengetahuan baru.

Pada dasarnya semua anak itu dapat berpikir kritis dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Guru hanya sebagai pensetimulus dan pembimbing. Pembelajaran kritis merupakan proses dimana manusia berpartisipasi secara kritis dalam aksi perubahan. Pembelajaran kritis pada prinsipnya melibatkan kesatuan yang tetap antara aksi dan reaksi sebagai pendekatan dari pada pedagogi. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Proses kreatifitas anak dimulai dari kebebasan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran. Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatifitas, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.

Setelah anak dapat berpikir kritis dan memiliki kreatifitas, tahap selanjutnya yaitu proses mental. Proses mental merupakan proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan ketrampilan lebih dalam menemukan dan membentuk pemecahan suatu masalah disebut sebagai problem solver. Untuk menjadikan anak sebagai problem solver, guru memberiakn stimulus berupa masalah yang perlu dipecahkan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami nilai dan untuk bekerja sama untuk mengkolaborasikan ide-ide mereka sehingga semua masalah itu dapat terselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan.

Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Menurut Teori Hemisphere, teori yang menjelaskan tentang belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan otak kanan adalah belahan otak yang berfungsi dalam hal berkreativitas sedangkan belahan otak kiri berperan dalam kegiatan motorik (motor sequence) yaitu berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian dan matematika. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat yang sama dibagian yang jauh dibelahan otak yang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline