Tak asing mendengar istilah PTK dikalangan pendidik. Sejauh mana sebenarnya kebermanfaatan PTK ? apakah ketika dipergunakan sebagai penambah point pada angka kredit ? ataukah sebagai sarana guru untuk mengevaluasi pembelajaran? Hakikat Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan tindakan perbaikan. Lebih lanjut dalam hasil presentasi PTK Suharsimi Arikunto yang dibukukan oleh Zainal Abidin memaknai bahwa PTK merupakan tindakan nyata yang dirancang guru untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Jadi PTK merupakan salah satu alat evaluasi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih lanjut PTK merupakan karya penelitian guru bersama siswa. Hal ini dijelaskan PTK memiliki kebermanfaatan yang ganda selain sebagai alat evaluasi KBM , Penelitian ilmiah dan dipakai sebagai tambahan point dalam pengajuan angka kredit bagi guru.
Peran PTK dalam kurikulum merdeka memberikan ruang positif sebab yang dihasilkan karya dapat diseminarkan dan dipublikasikan untuk memperkaya ilmu , menambah referensi dalam penelitian sejenis dan dipakai untuk meningkatkan kompetensi bidang ilmu. Lalu mengapa masih ada yang enggan untuk membuat PTK jika asas kebermanfaatan sudah jelas dan hasil bagi pengembangan kompetensi juga sangat dihargai. Tantangan terbesar dalam membuat PTK ada didalam diri guru sendiri seperti berpacu dengan waktu, menyisihkan waktu ditengah-tengah kesibukan mengajar dan kemampuan literasi guru yang rendah.
Sudah saatnya guru juga selalu up to date memberikan apresiasi kepada pengabdiannya selama ini dengan menghasilkan karya ilmiah hasil dari tugas dan perannya mendidik siswa. Jika tidak melalui guru bagaimana tahu permasalahan yang dihadapi siswa ketika belajar disekolah. PTK merupakan sebuah formula dalam memberikan solusi dalam permasalahan belajar seperti perbaikan hasil belajar, model dan metode yang sesuai dengan materi, mengenal karakter siswa melalui observasi dan pengembangan potensi yang dimiliki siswa.
Penulis
Uriyani Eka Putri
uriyaniekaputri@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H