Lihat ke Halaman Asli

Tu Yuda

Belajar adalah sebuah proses perjalanan

Opini Kecil dalam Balutan Literasi

Diperbarui: 27 Maret 2024   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Creator AI, dokumen pribadi 

Bekerja di Perpustakaan, merupakan salah satu tugas berat jika dikaitkan dengan tujuan dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini. Mengarahkan anak-anak untuk membaca bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi anak yang sekiranya belum bertemu dengan minat yang satu ini, tentu akan menjadi sebuah petualangan baru bagi mereka yang bertugas di perpustakaan.

Mendekatkan anak dengan buku, memerlukan kiat-kiat khusus, agar mereka menemukan kenyamanan tentang pentingnya buku dan kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan kali ini, akan kita coba rumuskan sebuah mimpi, jikalau anak-anak yang menyukai aktivitas membaca, dapat diarahkan juga untuk belajar menulis.

Salah satunya adalah menulis cerpen. Sebelumnya, tulisan ini bermaksud untuk mendorong minat anak-anak sekolah dasar yang saat ini, rentan terhadap terjadinya interaksi berlebihan melalui perkembangan teknologi smartphone.

Tak sedikit, anak-anak sekolah dasar, begitu lihai dalam menemukan keinginannya melalui handphone pintar yang di fasilitasi oleh orang tuanya. Memang saat ini jaman sudah berganti, akan tetapi hal ini merupakan sebuah usaha kecil, untuk mewujudkan kebiasaan membaca dan menulis semakin tumbuh dalam menyongsong gerakan literasi.

Kita coba bahas, melalui kelas khusus bagi mereka yang memiliki hobi menulis. Perpustakaan setidaknya mewajibkan akses bagi mereka yang senang menulis, untuk mengikuti kegiatan semacam pembekalan awal, dengan kemasan bermain sambil belajar.

Sebab, melalui hobi satu ini, yaitu menulis  cerita,  memungkinkan anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka secara aktif. Mereka dapat menciptakan dunia-dunia baru, karakter-karakter menarik, dan alur cerita yang unik. Hal ini membantu mereka untuk berkembang secara kreatif dan mengasah kemampuan berpikir kritis.

Menulis cerita membantu anak-anak untuk mengekspresikan ide dan pikiran mereka dengan jelas dan efektif. Ini akan membantu mereka dalam komunikasi verbal maupun tulisan di berbagai situasi.

Menulis cerpen dapat menjadi sarana untuk anak-anak mengatasi rasa takut akan kekosongan dan menggali lebih dalam kreativitas mereka. Proses menulis juga membantu mereka untuk lebih memahami bagaimana membangun plot, karakter, dan konflik dalam sebuah cerita.

Menyelesaikan sebuah cerita membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang dimulai. Ini membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu dan fokus yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika anak-anak berhasil menyelesaikan sebuah cerita dan menerima apresiasi dari orang lain, mereka akan merasa bangga dengan pencapaian mereka. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk terus mengeksplorasi dunia menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline