Kita kembali ke Tema sebelumnya
Masih soal perpustakaan, ada konsistensi yang banyak kita temukan jika berbicara soal yang satu ini. Perpustakaan Sekolah merupakan gerbang kreasi bagi para siswa, apa sebab ?
Perkembangan perpustakaan ditengah perkembangan jaman dalam halnya digital, seolah makin mempersulit ruang gerak perpustakaan yang hingga kini masih menyediakan koleksi bahan pustaka secara konvensional.
Tak pelak kondisi ini menghadirkan beberapa pandangan soal layaknya perpustakaan konvensional saat ini.
Padahal, kembali kita bicara soal buku. Bahwa semua buku itu punya manfaat, memiliki sisi- sisi yang dibekali beragam pengetahuan, dan tidak ketinggalan belajar dari buku nyatanya membuat situasi lebih kondusif. Mengapa demikian ?
Jika berprinsip pada pendapat saya pribadi, buku tercetak memberikan kesan yang mendalam, seperti :
- Secara umum tentu karena berbentuk fisik, kita lebih bebas melihat desainnya, jenis kertasnya, ilustrasinya lebih terasa.
- Lebih leluasa memperhatikan tiap halamannya
- Lebih detail memperhatikan tiap ketikan kata yang disusun
Dan bau kertas yang khas dapat menghadirkan sentuhan yang lebih terhadap fanatik untuk menjaganya. Itu kalau soal selera, mungkin para sahabat memiliki pandangan yang berbeda.
Situasinya saat ini adalah, bagaimana menciptkan ruang kreatif bagi siswa melalui berkunjung dan berkegiatan ke perpustakaan. Apa kira- kira yang bisa dilakukan oleh para petugas pengelola perpustakaan ?
Lebih ramah ? Bisa jadi, agar anak - anak tertarik untuk datang. Lalu, update koleksi bahan pustaka, waah boleh juga, tetapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan siswa, atau penataan ruangannya kurang bagus, hmmm tentu harus ada biaya yang perlu disiapkan.
Yang satu ini bisa jadi jurus jitu agar anak- anak semakin tertarik berkunjung. Terus, apa yang perlu dilakukan ? Kita akan coba saling mengisi dalam tulisan ini, agar ada sebuah terobosan ringan, mudah dilakukan dan minim biaya.
Apa itu ?