Wanita mana yang nggak bahagia bisa merasakan dan menikmati proses hamil, melahirkan, kemudian meyusui yang sudah menjadi kodratnya. Sungguh merupakan perjalanan hidup yang luar biasa bagi seorang ibu.
Fase-fase ini tentu saja dilalui dengan penuh perjuangan. Dukungan dari keluarga terdekat, suami, lingkungan, juga nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan oleh para ibu.
Sebagai orang tua memiliki anak dengan tumbuh kembang yang sempurna adalah sebuah impian. Momen terpenting tumbuh kembang anak adalah pada kehidupan awal buah hati yakni 1000 hari pertama kehidupan atau golden age.
Masa-masa ini adalah investasi yang tak akan terulang lagi. Mempersiapkannya menjadi anak yang sempurna harus diiringi dengan usaha salah satunya dengan memberikan nutrisi terbaik yakni ASI (Air Susu Ibu).
ASI adalah makanan pertama dan utama bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa penambahan makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus ataupun susu selain ASI, pada bayi berumur 0 - 6 bulan.
Berdasarkan rekomendasi dari UNICEF dan WHO, sebaiknya anak hanya disusui Air Susu Ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan. Dan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI dianjurkan bagi semua bayi yang tidak memiliki halangan medis.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pemberian ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 42% dari angka kelahiran belum mencapai 80% target pemerintah.
Menurut saya angka yang masih rendah ini karena kurang nya informasi dan pengetahuan beberapa ibu tentang pentingnya manfaat memberikan ASI pada bayi.
Miris memang, di kampung saya masih ada saja ibu-ibu yang memberikan makanan pada bayi padahal usia bayi belum cukup 6 bulan dengan alasan ASI yang kurang jadi biar bayi mendapat tambahan asupan makanan.
Bahkan saya pernah memberi tahu pada beberapa ibu kalau bayi usia 6 bulan kebawah belum cocok diberi makanan, jawabnya setiap anak kondisinya beda ada anak yang sudah merasakan lapar ada yang memang cukup diberi ASI.
Sedih banget pokoknya kalau ingat jawaban beberapa ibu ini, dari sini saya jadi tahu kalau masih ada saja ketidakpedulian akan kesehatan anak di masa mendatang. Seharusnya para ibu Kawal Awal Kehidupan anak-anak kita.