Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

Setelah Mengompos, Lalu Apa?

Diperbarui: 3 Juli 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil kompos pribadi | sumber: Dokumentasi Pribadi

Jalan dua bulan mengompos, rumah saya mulai dipenuhi karung-karung komposter. 

Dalam satu minggu, saya dan keluarga bisa mengumpulkan sampah organik hingga 3/4 ember seukuran 20 liter. Dalam sebulan, dua karung komposter sudah terkumpul. Dan dalam dua bulan, empat karung kompos telah berbaris rapi.

Lantas pertanyaan selanjutnya,

"Setelah mengompos, lalu apa?"

1. Menanam

Seperti yang (mungkin) sudah kamu tahu, kompos adalah bahan campuran untuk media tanam. 

Kompos kaya akan unsur hara yang dapat menjaga struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik pada tanah. Alhasil, tanah yang telah diberi kompos akan menjadi subur dan bermanfaat bagi tanaman.

Saya sendiri memutuskan untuk mulai bercocok tanam lagi, setelah dulu sempat berkecimpung di trend menanam era Covid-19.

Saya mulai membeli berbagai macam bibit, mulai dari kangkung, bayam, pakcoy, timun, dan selada. Saya juga membeli peralatan menanam seperti pot, sekop, dan cangkul kecil. 

Bedanya kini saya memaka pupuk buatan sendiri, yash Kompos!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline