Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

Menyoal "Adegan Panas" yang Tersemat pada Judul Artikel Sisca Soewitomo

Diperbarui: 6 Agustus 2020   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram @sisca.soewitomo

Nama Sisca Soewitomo kembali melambung setelah beliau mengunggah foto di laman Instagramnya dengan caption "ini mungkin saat yang tepat untuk gantung panci".

Postingan tersebut menjadi pembicaraan hangat di jagat media sosial. Bukan hanya di Instagram, dalam jejaring Twitter nama "Bu Sisca" bahkan menjadi trending topic pada Rabu, 5 Agustus 2020 kemarin.

Selang beberapa waktu dari unggahan bu Sisca, banyak media yang kemudian mengabadikan momen pamitnya bu Sisca ini dalam sebuah artikel. Tak ayal memang, mengingat wanita kelahiran 8 April 1949 memang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia setelah membintangi berbagai acara masak di stasiun televisi dan menerbitkan beberapa buku resep makanan.

Namun belum genap sehari berita tersebut menyebar luas, seorang warganet mengeluhkan tentang satu media besar yang konon membuat judul berita bu Sisca dengan click bait.

Protes seorang warganet | sumber: Twitter @arieparikesit

Dalam cuitan tersebut, Akun #KelanaRasa menyampaikan kekesalannya pada akun Kompas TV yang menerbitkan sebuah artikel, "11 Tahun Jadi Bintang Adegan Panas, Sisca Soewitomo Kini Gantung Panci". Judul artikel tersebut yang kemudian memantik perdebatan antar warganet.

Hal ini dikarenakan penggunaan kata "Bintang Adegan Panas" yang secara tidak langsung melecehkan nama besar Sisca Soewitomo. Namun ketika saya telusuri dalam artikel tersebut, penggunaan kata bintang adegan panas sebenarnya merupakan jawaban bu Sisca sendiri ketika di wawancara oleh seorang wartawan pada tahun 2015 lalu. 

Lantas apakah itu click bait?

Dilansir dari Wikipedia, click bait atau umpan klik merupakan istilah peyoratif pada konten web, yang berupa tajuk sensasional atau gambar mini guna menarik perhatian pengunjung. Dapat dikatakan click bait, dikarenakan tajuk yang ditampilkan hanya berfokus pada rasa sensasi, yang kebanyakan tidak sesuai dengan isi. 

Click bait sendiri sebenarnya bukan hal baru bagi dunia dalam jaringan (daring). Dalam berita online, click bait seringkali ditemui dengan pembuatan judul artikel yang dilebih-lebihkan guna memantik rasa penasaran pembaca. Ibarat dalam pemilihan doorprize, kotak yang didesain secantik mungkin ternyata tidak memiliki isi alias zonk. 

Alhasil banyak pengunjung kecewa karena merasa telah tertipu dengan judul sensasional tersebut. Meski demikian, click bait tetap dinikmati oleh para pembuat berita. Tidak peduli dengan pengunjung atau pembaca yang tertipu, click bait tetap saja menjadi cara instan untuk menyedot perhatian.

Hal ini yang kemudian diperdebatkan oleh akun #KelanaRasa pada artikel Sisca Soewitomo yang dibuat Kompas TV pada 5 Agustus lalu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline