Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

Berbuka dengan yang Manis Itu Baik, Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 21 Mei 2019   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berbuka dengan yang manis | sumber: https://travel.tribunnews.com

Berbuka dengan yang manis adalah sebuah nasihat lama yang sudah kita dengarkan dari masa kecil hingga sekarang. Nasihat itu pun sudah terserap matang-matang ke dalam jiwa, hingga kita tidak pernah melupakan hidangan yang manis-manis ketika berbuka.

Teh manis, es kelapa, dan kolak pisang adalah salah satu contoh hidangan manis yang wajib ada di meja makan ketika adzan Maghrib berkumandang. Pertama-tama, kita akan menyeruput teh manis hangat, lalu beralih ke es kelapa, kemudian es buah dan kolak. Belum lagi pisang goreng dan kurma. Semua yang manis akan dilalap habis dalam sekejap.

Anjuran berbuka puasa sebenarnya telah lama disampaikan Rasulullah SAW dalam sabdanya,

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, "Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan sholat, jika tidak ada ruthob (kurma basah), maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian, maka beliau berbuka dengan seteguk air." HR. Abu Daud dan Ahmad.

Kurma adalah buah yang sangat baik bagi tubuh. Dilansir dari tribunnews.com, Julie Garden-Robinson, seorang profesor dari North Dakota State University mengatakan bahwa kurma mengandung boron yang dapat meningkatkan kesehatan tulang. 

Selain itu, kurma juga memiliki serat yang dapat menyehatkan pencernaan, meningkatkan energi, hingga mampu menyehatkan jantung. Tidak salah jika Nabi menganjurkan kita untuk memakan kurma ketika berbuka, sehingga energi yang hilang dalam tubuh bisa dengan cepat dikembalikan.

Kurma memang dapat dikatakan sebagai buah yang manis. Maka dari itu kita sering menggeneralisasi dan menyebut berbukalah dengan yang manis. 

Lalu apa benar, berbuka yang manis itu baik? Atau itu sekedar mitos?

Dilansir dari hellosehat.com, saat kita berpuasa cadangan gula darah kita menurun karena tidak mendapat asupan makanan, karena itulah makanan manis dipilih karena dapat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa.

Namun tidak serta merta semua makanan yang manis itu baik, apalagi jika kita memakan es buah-es kelapa-dan kolak dalam sekali lahap dan porsi yang besar-besar. Kebanyakan makanan manis justru dapat membuat gula darah menurun drastis, sehingga menyebabkan kita mengantuk dan lemas.

Apakah kamu pernah mengalaminya juga? Setelah memakan semangkuk es kelapa, kolak, dan gorengan bukannya tambah segar, justru mata semakin mengantuk? Inilah yang terjadi akibat kita terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline