Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

THR dan Prinsip Hidup YOLO Khas Milenial

Diperbarui: 11 Mei 2019   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi YOLO | sumber: https://i.kym-cdn.com

Milenial dikenal sebagai generasi yang memudahkan setiap urusan. Mereka tidak mau ambil pusing dan tidak pikir panjang pada setiap keputusan. Maka dari itu, prinsip hidup You Only Live Once (YOLO) menjadi pegangan, bahkan makna hidup para generasi Milenial.

You only live once, tampak sepintas tidak ada yang salah dengan kalimat itu. Kita memang hanya hidup sekali di dunia ini. Karena hal itulah banyak Milenial yang mencoba hal-hal yang akan dilakukan sekali seumur hidup seperti traveling ke tempat-tempat jauh, menonton konser mahal, dan membeli sesuatu yang langka. Ya, karena kalau tidak sekarang kapan lagi? Hidup hanya sekali, mari kita nikmati dengan senang hati.

Namun prinsip hidup YOLO ini kurang pas rasanya jika dihubungkan dengan masalah keuangan. Prinsip YOLO membuat Milenial menjadi tidak pikir panjang  untuk membeli sesuatu. Hal ini menyebabkan pengeluaran yang tidak ke kontrol dan pada ujungnya akan timbul kanker alias kantong kering alias bokek. heuheu..

Apalagi di saat menjelang lebaran, dimana uang THR akan segera turun dari khayangan beserta para dayang-dayang. Beragam keinginan untuk membeli ini dan itu pun memenuhi benak para Milenial, bahkan sebelum THR itu cair. Ada yang mengalokasikan untuk pulang kampung, beli baju lebaran, beli kue, nonton konser atau bahkan biaya liburan.

Untuk itu, memisahkan uang THR menjadi hal yang wajib-kudu-dan-harus dilakukan oleh para generasi Milenial alias generasi YOLO.  Pemisahan uang THR ini bertujuan agar uang ini digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat dibanding untuk membelanjakan sesuatu yang nantinya akan kita sesali.

Lalu bagaimana cara agar kita dapat memisahkan uang THR ini?

1. Membuat tabungan
Walau generasi YOLO dikenal dengan pikiran pendek dan tidak peduli masa depan, namun sejatinya masa depan itu sangat penting. Kita tidak akan selamanya menjadi muda, sehat, dan kuat. Walau kita terus berdoa supaya tetap sehat, tapi kita tetap harus menyisihkan uang untuk hal-hal terduga. Apalagi untuk masa depan dan hari tua.

Bagi kamu yang baru-baru kerja, kamu perlu membuat tabungan untuk kuliah atau membelikan sesuatu untuk orang tua. Bagi kamu yang beranjak dewasa, perlu menyiapkan tabungan untuk menikah dan membeli rumah. Bagi yang sudah menikah, perlu menyiapkan tabungan untuk sekolah anak dan biaya hidup. Bagi yang sudah memiliki anak, perlu menyiapkan tabungan  hari tua, dan lain-lain. 

Uang THR yang "lebih" dari penghasilan bulanan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat tabungan-tabungan tersebut. Apalagi di era disrupsi ini, dimana teknologi sudah masuk ke berbagai lini kehidupan, segala hal menjadi lebih mudah, begitu pun dengan membuat tabungan. Kita tidak perlu lagi datang ke bank untuk mengisi berbagai macam persyaratannya, melainkan cukup dengan handphone maka tabungan bisa langsung jadi, melalui BCA mobile contohnya.

2. Membuat passive income
Bisakah penghasilan digunakan untuk menambah penghasilan? Tentu saja bisa, jika kita memanfaatkan penghasilan tersebut untuk passive income. Bagi yang belum tahu, passive income atau pendapatan pasif adalah pendapatan yang bisa dihasilkan tanpa harus terlibat langsung dalam pekerjaan tersebut, bahkan pendapatan itu akan tetap mengalir walau kita cuma tertidur dan leyeh-leyeh di kasur.

Banyak contoh dari passive income, yang paling terkenal adalah investasi. Kamu bisa memanfaatkan deposito atau yang lebih ekstrim lagi yakni investasi saham. Jika kamu ingin cara yang lebih aman, kamu dapat menabung untuk membeli tanah yang akan dibangun kos-kosan atau kontrakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline