Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

Cerpen | Hujan bulan Juni

Diperbarui: 9 Juni 2018   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pinterest.co.uk/alisa20040703

"HARI INI PESTA!" 

Sekelompok laki-laki dan wanita dewasa yang baru pulang bekerja juga membicarakan kalimat itu berulang-ulang. Hari ini memang hari besar. Pertengahan bulan Juni adalah waktu yang ditunggu seluruh warga bumi selama satu tahun. 

"Ra, tahukah kamu buku berjudul Hujan Bulan Juni?"

Ra Menggeleng. 

"Konon, buku itu menggambarkan kemahsyuran hujan paling lebat sepanjang tahun. Hujan bulan Juni."

Ra tersenyum. Aku ikut tersenyum. Kami tengah berada dalam perjalanan yang penuh sesak. Rumah yang biasanya ditempuh dalam lima belas menit, kini hampir satu jam belum juga sampai.

"Ra, sudah kamu beli kan galonnya?" 

Ra mengangguk. Sudah.

Hari ini setiap orang membeli galon untuk menampung hujan. Ada yang membeli sepuluh, dua puluh, bahkan seratus. Persediaan air hujan harus cukup untuk satu tahun ke depan.

"Aku tidak suka pesta." Ra tiba-tiba bersuara.

Aku terdiam. Tidak ada yang tidak menyukai pesta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline