Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Pegiat Lingkungan

[Cerpen] Dermaga Tempat Kau Berjanji

Diperbarui: 7 Januari 2017   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dermaga

Jangan salahkan aku kalau aku masih di sini, Bu. Menyantap bekal sarapan di tepian dermaga. Mengamati ombak yang bergulung-gulung datang menghempas karang. Sambil mengusik butiran pasir hingga nantinya malam datang mengusir.

"Bu, kapan kau kembali?"

Malam itu, malam pertama di tahun baru. Malam di mana kau mengucap kepergianmu. Saat itu, tinggiku masih segagang pintu. Dan aku harus mendongak untuk menatap wajahmu yang berair sendu.

“Ada apa, Bu?” begitu tanyaku yang ketiga kali.

Seperti pertanyaan pertama dan kedua, kau hanya membungkam tanpa mengucap sepatah kata. 

“Ada apa, Bu?” tanyaku untuk yang keempat.

Kali ini kau menatapku. Kupikir tadinya tatapan itu hanyalah tatapanmu seperti biasanya. Tatapan ketika kau menyuruhku belajar. Tatapan ketika kau menyuruhku mandi. Dan tatapan ketika kau menyuruhku mencuci baju.

Tapi setelah kuteliti, tatapanmu waktu itu sangatlah berbeda. Matamu tampak tak bercahaya. Mata itu sepi dan gelap. Aku tak mengerti, apa malam yang membuat gelap itu kentara sekali. Atau memang mata itu memilih gelapnya sendiri.

“Ibu akan pergi,” jawabmu pada akhirnya.

Aku tak mengerti. Ibu tak akan berpamitan jikalau hanya pergi ke pasar, ke rumah tetangga, atau ke warung sebelah. Akankah Ibu pergi sangat jauh kali ini? Hingga perlu sekali berpamitan padaku malam-malam begini?

“Ke mana?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline