Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Tamasya Masa Kecil Ibu

Diperbarui: 26 Desember 2024   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambal dan Kerupuk | Foto: S Aji

hanya ibu yang paling
memahami bagaimana kasih
mengeraskan tekad anak-anaknya
ketika mereka tua atau dunia sakit-sakitan

***
kemarin dia pulang ke rumah ibu,
membawa sepanjang tahun yang lusuh
dia malu, tapi, ia tak kuat menunda rindu.

ibunya membasuh kepalanya lalu mengambil satu-satu
semua gundah yang tumbuh menjadi rambut putih di situ

"tahun-tahun nanti masih akan kelabu, ibu..."

ibunya tidak banyak bicara, selalu suka tersenyum
kepada hari-hari dimana mereka tidak punya apa-apa lagi,
seperti sekarang ini, atau seminggu yang suram,
atau ketika bapak masih duduk di kursinya yang sendu

ibu membawa sepiring sambal, kerupuk kulit
dan segelas manis teh hangat

"bertamasyalah dulu ke masa kecilmu, anakku.
sabarlah saja di dunia. menjadi dewasa tidak boleh
melemparmu ke dalam pikun."

***
pagi ini, 22 Des
dia memandang foto ibunya tersenyum---
hitam, putih, dan menguning dikikis waktu

senyum ibu selalu mengerti
cara membesuk hati anak-anak
dari dunia yang sakit, dan hidup yang sepi
atau nasib yang diperkosa negara berkali-kali

hanya ibu yang mengatasi waktu,
melebur segala yang sesak dan amuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline