Di lini masa instagram saya, Fabrizio Romano--sang ahli transfer pemain dan pelatih kenamaan--mengabarkan jika Jose Mourinho baru saja resmi dipecat AS Roma.
Serigala ibukota yang terakhir juara Serie A di zaman Don Capello atau di tahun 2001 akhirnya lelah dengan proyek "The Special One". Selanjutnya, AS Roma akan dilatih mantan pemainnya, Daniele De Rossi.
Selama di Olimpico, Jose Mourinho bukan tidak mampu membawa AS Roma ke puncak, walaupun hanya puncak kasta 2 bernama Liga Eropa. Sayang sekali, di pamungkas mereka dihajar juara sejati sepanjang masa Sevilla, Juni 2023.
Sebenarnya, kekalahan di Budapest itu sudah bisa dikira-kira. Sevilla yang superior menginjak puncak sesudah menyingkirkan Juventus-nya Allegri di semifinal. Bagaimana Juventus bermain hampir tak ada bedanya dengan cara AS Roma tersingkir.
Bedanya, Allegri membuat Juventus jauh lebih stabil musim ini. Filosofi segidelapannya yang memuakkan itu tertutupi oleh kolektivitas yang makin stabil dan hasil yang lebih sering menang.
Sampai detik ini, Danilo, dkk kokoh di peringkat kedua, baru sekali menderita kekalahan, mengoleksi 14 kemenangan, serta 4 hasil imbang. Jika menang subuh nanti atas Sassuolo, jarak poin dengan Inter Milan hanya 2 poin.
Pendek kata, Tuan Allegri yang pernah berpesan kepada Carlos Teves, jika ingin rambutmu tetap bagus, jangan pernah menjadi pelatih sepakbola, berhasil menjaga peran Juventus sebagai kandidat yang sungguh-sungguh dan selalu ada di garis depan perburuan titel juara domestik.
Makanya, bagi saya, tidak berlebihan jika kita meletakan Allegri sebukupanduan dengan Mourinho. Bedanya, Mister Allegri adalah edisi yang mengalami sedikit revisi.
Karena itu juga, jika berbicara perburuan domestik, dalam satu dekade terakhir, keberadaan AC Milan, Napoli, Lazio, kadang-kadang AS Roma, hanyalah iklan berbiaya murah di musim yang stagnan.
Lebih pilu dari ini semua, sebelum Tuan Mou dipecat, AS Roma menderita tiga kekalahan menyakitkan. Pertama, diringkus Juventus di Turin, dihentikan rival sekota, Lazio di ajang Coppa. Dan terakhir di-vermak AC Milan dengan skor telak 3:1.