- Untuk Decky Zulkarnain
Malam baru akan memasuki pukul 20.00 WIB, saya merencanakan akan tidur lebih awal. Tiba-tiba seorang kawan bertanya. "Bang, mau makan apa?"
Dia menawarkan beberapa opsi tapi menganjurkan menu yang paling dekat. Saya hanya mengiyakan, kemudian masuk ke ruang kerja yang berfungsi sebagai kamar tidur di malam hari. Tidak disangka, saya ternyata tertidur barang beberapa saat.
"Bang Aji, bang. Belum liat grup (WA)?" Suaranya terburu-buru.
"Ada apa?" Tentu saja saya terkejut. Kantuk ini masih tebal rasanya.
"Bang Decky sudah gak ada."
"Haaa?"
Saya membuka grup WA dan terdiam. Ucapan belasungkawa bergantian muncul di sana. Innalillahi. Seorang sahabat kini pergi.
Malam itu, saya makan sambil tersedu-sedu. Sebagaimana seseorang dengan kehilangan yang serius.
***