Pengantar yang tidak penting. Pukul 16:20 waktu Indonesia bagian Papua Barat. Masih tersisa 20 menit lagi.
Sembari menatap layar di belakang perempuan yang melayani pembelian tiket, "Avatar 2, Kak. Yang studio 3." Tentu saja memanggil "Kak" tidak bakalan menghapus kesan bapak-bapak muda yang keseringan keluar masuk perkampungan membawa tas.
Di monitor pemantau kursi yang sudah terpesan, terlihat banyak kursi yang masih kosong. Jadi, saya memilih kursi B 13, deret kedua dari atas.
Syukurlah, hari ini sepi melanglang buana, pikir saya. Tapi, sepertinya yang penting adalah tiga studio di Cinema XXI Manokwari memutar film yang saya pesan. Pukul 16.30, saya memutuskan masuk saja.
Tak lama duduk, datang sepasang kekasih. Duduk di kursi 11 dan 12 B. Kursi masih banyak yang kosong, mengapa kalian mesti duduk di situ?
Beh!
***
Avatar 2: The Way of Water tidak semata kelanjutan cerita Avatar yang diproduksi tahun 2009. Tapi sosok sentral di balik film bergenre epic science fiction ini masihlah orang yang sama, James Cameron.
Jika di film pertama, Cameron bekerj asama dengan John Landau, orang yang memproduseri Titanic, kali ini juga masih sama. Di Avatar edisi pertama, orang yang mengerjakan sinematografinya adalah Mauro Fiore.