Sesudah Inter tumbang dalam Derby Italia, Mikhitaryan berkata begini:
"Kami adalah Inter, kami tahu "what to do" dan "how to react". Saya pikir ini sekadar perkara "try to rescue the game by all pushing forward" dan kadang-kadang (kami) lupa bertahan, jadi kami "LOSE the MATCH".
Inter boleh menyingkirkan Barcelona dari Champions League ke liga malam Jumat. Interisti mungkin merasa hasil ini adalah bukti Inter layak bersaing melawan tim dari belahan liga manapun.
Walau faktanya mereka hanya bisa (kembali) juara Serie A karena tindakan copy paste cara Juventus Antonio Conte, ini bukan historisitas yang harus dibesar-besarkan. Biasa saja, toh mereka tidak sendiri. Ada Milan juga Napoli, bukan?
Yang menarik dari Derby d'italia subuh barusan bukan karena dimenangkan Juventus.
Atau karena kemenangan tanpa kebobolan di Allianz Stadium membuat Juventus empat kali secara beruntun menjaga clean sheet. Lantas dicatat sebagai tim dengan rekor bertahan terbaik sejauh ini, di musim ini! Aneh gak sih?
Di papan klasmen, Danilo, dkk masih menghuni posisi lima sesudah 7 kemenangan, 4 hasil imbang dan 2 kekalahan. Koleksi kekalahan ini masih lebih baik dari pada rekor Inter (5 kali kekalahan!) atau AS Roma (4 kali kekalahan).
Jumlah total kekalahan La Vecchia Signora hingga pekan ke-13 ini sama jumlahnya dengan AC Milan, Lazio dan Atalanta. Hanya Napoli yang MASIH PERAWAN!
Pendek kata, secara statistik, Juventus sebenarnya tidak buruk-buruk aman. Tim yang bermain indah, menghibur dan menang poinnya sama saja dengan yang bermain buruk, buang-buang waktu tapi menang.
Sama dengan derby barusan. Juventus memang tidak bermain buruk.