Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Cara Conte Kembali dari Keterpurukan

Diperbarui: 20 Februari 2022   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerang Tottenham Hotspuirs, Harry Kane, melakukan selebrasi setelah berhasil mencetak gol ke gawang Manchester City. Golnya di measa injury time berhasil membuat timnya mematahkan dominasi Manchester City. Foto: Getty Images/Stu Forster

Ketika Antonio Conte memilih bekerjasama dengan Tottenham Hotspurs, pertanyaan seperti ini mungkin muncul di kepala Anda.  

Mungkinkah bersama pelatih langganan juara Serie A ini, Harry Kane, dkk bakal kembali atau bahkan melampaui versi terkerennya seperti di era Pocchetino? Bukankah di tangan pelatih juara Eropa seperti Jose "Bacot Gede" Mourinho pun tak lebih dari narasi keterpurukan yang berlanjut? 

Lantas Conte bisa apa? Mungkinkah musimnya yang singkat dan sukses di Chelsea bisa direplikasi di sini?

Conte sejatinya memulai episode keduanya di tanah Britania Raya dengan hasil yang bikin salut. Tangan dinginnya berhasil membuat Harry Kane, dkk kembali ke performa yang selayaknya. Conte menjadi manajer pertama di Spurs yang sukses tak kalah dalam 7 pertandingan awalnya. 

Hasil positif ini membuat mereka kembali sebagai dihitung sebagai kompetitor yang serius sesudah hari-hari hambar dalam besutan Nuno Espirito Santo. 

Lantas tiga kekalahan beruntun itu--dari Chelsea, Southtampton dan Wolverhampton--terjadi. Tiga kekalahan beruntun di pertarungan domestik membuat sistem Conte segera terlihat mengalami guncangannya. 

Apa yang sedang terjadi dengan sistem bermain yang memiliki track record kampiun di Italia dan Inggris ini? 

Manchester City secara dramatis dipermalukan Tottenham Hotspur |Instagram Tottenham Hotspur via sindonews.com

Salah satu alasan yang mengemuka bersumber dari penilaian bahwa kerja transfer Tottenham Hotspurs di bursa transfer Januari tergolong buruk. Manajemen tim berjuluk "The Lilywhites" hanya mendatangkan pemain muda tanpa pengalaman ke liga paling kompetitif di muka bumi. Mereka ditinggal 4 pemain penting dan mendatangkan dua anak muda dari Serie A. 

Terhadap kebijakan tersebut, sebagaimana dicuit oleh akun twitter Fabrizio Romano, Antonio Conte bilang begini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline