Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Tiga Kitab Puisi Jokpin & Desember yang Aduh

Diperbarui: 7 Desember 2021   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: wallpapercave.com

malam baru terjaga, aku menunggu hujan
di perempatan

tiba-tiba datang seorang perempuan
ia berbicara kepada remang, dingin hingga angin.

matanya terang benderang
mungkin ia telah bertahun-tahun

belajar membuat puisi
untuk hidupnya sendiri.

"Desember ini, rindu gaduh dan misuh-misuh
rasanya remuk, mungkin karena begitu
hatiku sering mengandung aduh."

aku serasa akrab dengan lirik ambyar itu
seolah kamu masih hidup dan

melatih tabah di atas nisan
sebagai tirakat membuat puisi, seperti pesan seseorang.

"Di dalam aduh,
ada sendu tumbuh karena mengasuh pilu."

wah! baru kuingat
sajak itu pernah dibaca
ketika tubuhmu ditanam kedalam batu

sebelum pergi demi berdamai dengan diri sendiri
kamu hanya memintaku sungguh-sungguh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline