Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Desember (Seharusnya) Bahagia bagi Juventini

Diperbarui: 7 Desember 2021   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola melengkung hasil sepakan pojok Cuadrado yang menandai gol pertama Juventus kala menekuk Genoa di Allianz Stadium (15/12/2021) | Sumber: Juventus.com

Juventus harus membangkitkan antusiasmenya. 

Begitu kata Allegri sesudah subuh tadi waktu Indonesia mengalahkan Genoa dengan skor 2:0. Tak banyak gol seperti saat Inter melumat Roma di Olimpico, memang. Atau--mengapa bukan--serupa Chelsea melumat Juventus di Stamford Bridge, misalnya. 

Namun jika diperhatikan, dua kemenangan terakhir ini ditandai oleh perubahan yang sepertinya akan menjadi pakem atau opsi utama. Hingga musim berakhir dan AS Roma ala Mou tidak ke mana-mana, hiks.

Kala dipermalukan Atalanta di Allianz Stadium, Allegri masih menggunakan format 4-4-2. Sepanjang laga, Juventus seperti tim tanpa arah. Tidak tahu bagaimana bisa mengonversi peluang berubah gol. 

Hanya mereproduksi kebuntuan. Walhasil, Juventini harus menanggung kesal-kantuk sepanjang menyaksikan laga yang memang pantas dimenangkan taktik Gian Peiro Gasperini. 

Selebihnya, Atalanta lebih tahu caranya bermain efektif. Selain percaya diri, tentu saja. Terbukti lewat gol serangan balik yang menyisir sisi kiri pertahanan Juventus. Kemenangan yang bersejarah sesudah tahun-tahun yang hampa bagi Atalanta di Allianz Stadium.

Namun ketika menghadapi Salernitana di markasnya, mister Allegri mencoba bermain dengan format 4-2-3-1. Double pivot yang dilakoni Locatelli dan Bentancur serta tiga pelayan stiker tunggal (Kulusevski-Dybala-Bernardeschi) membuat Nyonya Tua bermain dengan kontrol yang dominan. 

Statistik di Whosocred merangkum jika mereka memiliki penguasaan bola sampai 73,9%. Di dalamnya, terakumulasi 18 kali ujicoba tendangan ke gawang dengan 7 memenuhi sasaran (shots on target). Juve pulang dengan membawa tiga poin.

Pun subuh barusan, kala melayani pasukan Andriy Shevcenko. Format yang sama kembali dipakai. Double pivot itu tetap milik dua sosok yang sama dan menjadi poros dalam situasi transisi bertahan-menyerang. Hanya menang 2:0 dari tim yang sejatinya sedang sibuk mencari jati diri. 

Tapi, sebagaimana hasil sebelumnya di Arechi Stadium, Dybala, dkk bermain dengan kontrol dominan. Ball possession-nya mencapai 70% dengan 27 kali ujicoba sepakan ke gawang lawan. Shots on target-nya mencapai 12 kali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline