Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Sajak Luka pada Batang Jingah

Diperbarui: 19 Oktober 2020   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freepik.com

siang gerah, malam gigil
tabah bertahan di dua kutub bisu

nasib berkelakar di kolong rumah panggung
menjalar, menjadi laut. Pasang dan surut

orang-orang berikat-berakar pada hutan dan sungai
merampung hidupnya kedalam puisi atau nyanyi

aku pulang. menjumpai kenangan
dulu kutanam pada batang panjang dari jingah

tentang kamu dan luka-luka
yang menggenang bahaya di cakrawala

***
hari itu, kamu datang padaku
menghidupkan lagi ketakutan lama.

"Hidup kita akan bahagia-bahagia saja,
andai kau bersetia pada aturan-aturanku."

aku terlalu cemas untuk mengerti
masa depanku dibentuk ketiadaan

kamu pintar bicara, seperti lahir dari khutbah-ke-ghibah.
setiap kata adalah mantra. Titah dan dusta bertukar bedanya.

kamu terlalu canggih untuk dipahami.
aku masih saja cemas menyadari

kamu marah, pada suatu masa: mengapa aku tak boleh curiga? 
api membakar tak meninggalkan sisa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline