Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Kekuasaan (dan) Para Manipulator

Diperbarui: 24 Februari 2020   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi topeng | Sumber Photo by John Noonan on Unsplash (unsplash.com/@theonlynoonan)

- Kekuasaan memikat yang terburuk, merusak yang terbaik - Ragnar Lothbrok, dalam Serial Vikings

Kita terlalu sering menjumpai bagaimana kekuasaan bekerja minus hati nurani dan pertimbangan akal sehat. 

Sudah jelas-jelas ada kumpulan warga yang bersatu padu menolak kehadiran tambang karena mengancam sumber-sumber penghidupan mereka, kekuasaan tetap saja keras kepala. Bahkan membawa tameng dan senjata demi memastikan tambang itu berhenti menghadapi penolakan. 

Sudah bertahun-tahun mereka yang kehilangan orang-orang tercinta oleh karena perilaku represif negara menuntut keadilan di depan istana, tetap saja kekuasaan bekerja dengan telinga yang tuli dan mata yang (terpaksa) buta. Mereka yang kehilangan dan segenap penderitaannya hanya menjadi materi dalam janji-janji kekuasaan. 

Sumber Ilustrasi: points.datasociety.net

Sudah bertahun-tahun rumah ibadah itu berdiri dan menaati konsensus lokal, ia tetap saja harus terancam ditolak keberadaannya. Sebagai minoritas, tanpa daya. Sedangkan kekuasaan yang sering menyebut diri sedang mewujudkan cita-cita keadilan untuk semua tetap saja tak berani hadir dan mencari-cari dalil pembenarnya.

Ternyata, menghadapi situasi (berulang) begini saja tidak cukup. 

Saat-saat sekarang ini, kita juga menghadapi keganjilan-keganjilan baru. Keganjilan yang diproduksi oleh mereka yang bekerja pada lembaga-lembaga yang seharusnya mengawasi kekuasaan bekerja. Paling tidak, mengerem daya rusak dari kekuasaan yang telah sejak lama dikenal berwatak Janus. Muka dua!

Maksudnya, kita tidak cukup memahami kekuasaan sebagai sistem operasi yang memiliki kapasitas menggunakan sumberdaya besar untuk mengeyampingkan warganya dengan dalih macam-macam. Ia bisa menggunakan mesin pembentuk opini, bisa menggunakan represi. Ia bekerja dengan gagasan atau pengawasan. Ia merawat yang ketakutan, memusnahkan yang melawan.  

Kita mungkin harus memahami bagaimana kekuasan memproduksi orang-orang yang kelak kehilangan nurani dan akal sehat. Kekuasaan dan produksi manipulator.

Siapa manipulator itu dan bagaimana kekuasaan melahirkan mereka? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline