We have to keep going like this, think of Napoli 24 hours a day! - Gennaro Gattuso, pelatih Napoli sesudah mengalahkan Juventus
Juventus menyingkirkan Roma dari Coppa Italia dengan cara yang pragmatik. Bermain tidak menarik dan memaksimalkan counter attack.
Tapi subuh tadi, mereka tidak berhasil melakukan cara yang sama: bermain tidak menarik dan menang.
Juventus memang terlihat tidak ingin berada dalam tekanan, terdominasi walau datang sebagai tamu. Kehendak ini tercermin dari perbandingan possession. Juve 49%, Napoli sisanya.
Bahkan, jika melihat tembakan ke gawang, keduanya mengumpulkan akumulasi yang sama, 4:4. Demikian statistik dari Whoscored.
Sayang, dengan cara begini saja tidak cukup. Bonucci, dkk hanya bisa membalas satu gol sebelum bubar.
Selama pertandingan, ada umpan pendek yang bekerja. Tapi, tidak banyak potensi mengkonversi gol, ini hanya jadi semacam latihan. Sementara Napoli bermain dengan covering area tingkat tinggi.
Dalam analisis sang kapten Bonucci, ia dan kawan-kawannya bermain dengan pergerakan bola yang lambat. Bermain seperti ini membuat musuh mudah membaca umpan dan covering. Dengan kata lain, ini sama artinya dengan gagal mengelola hal yang mendasar dalam sepak bola: timing. Demikian Bonucci yang pernah membela Milan di bawah asuhan Gattuso.
Kegagalan seperti ini hanyalah aspek teknis. Termasuk bahwa gol Insigne adalah risiko yang harus dihadapi ketika bermain dengan zonal marking. Kita mahfum, apa yang secara teknis bermasalah tidak terlepas dari problem mentalitas dan pendekatan terhadap permainan.
Pada problem mentalitas, misalnya.