Sejarah Brad Pitt bukanlah biografi peran yang miskin penghargaan. Tapi kali ini, kemenangannya adalah kejutan!
Perhelatan Golden Globe Awards ke-77 sudah usai kemarin.
Di ajang yang ditandai protes perihal tiadanya sutradara perempuan di daftar nominasi Sutradara Terbaik, ada satu kejutan saja yang penting bagi saya.
Kebanyakan pemirsa film Amerika di Nusantara mungkin terkejut akan pencapaian Joker yang disebut-sebut sebagai film terhebat tahun 2019.
Sebab film Joker yang sukses melampaui narasi Joker versi Heath Ledger alias dalam arahan Nolan ataupun versi yang jauh sebelumnya ternyata hanya menghasilkan Best Actor untuk Joaquin Phoenix dan Best Original Score untuk Hildur Guðnadóttir. Untuk kemenangan yang pertama, sudah banyak diprediksi.
Ternyata, Joker yang juga masuk nominasi Best Motion Picture-Drama dan kategori Best Director untuk Todd Phillips harus kalah dari film 1917 dan Sam Mendes, sang sutradara film yang sama.
Sebagai latar saja, Sam Mendes adalah sutradara yang film debutnya-American Beauty-langsung membawa pulang Piala Oscar di tahun 1999. Jadi, raihan pada Golden Globe ini adalah kali kedua bagi mantan suami Kate Winslet.
Dalam catatan sekena-kenanya saya di Joaquin Phoenix dan Cerita Pelahiran Joker, sudah ditunjukan jika ide dasar cerita Joker yang berusaha dibebaskan dari masa lalunya tidak cukup greget.
Selain visual yang memberi kesan mendalam dari "estetifikasi yang tragik", Joker ditopang oleh akting Joaquin yang memang maksimal tiada tanding. Maestro!
Memangnya ide dasar seperti apa yang dikembangkan Todd Phillips?