Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Cerita "Master Z: The Ip Man Legacy" atau Mengapa Sebaiknya Tidak Usah Ada!

Diperbarui: 19 Februari 2019   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Master Z: The Ip Man Legacy | Casey's Movie Mania

Mengapa Batman-nya Nolan tidak memproduksi legasi?  

Menjadi Master Z alias Cheung Tin Chi adalah menjadi jagoan kungfu tanpa kerendahan hati. 

Kungfu baginya tidak lebih dari adu pukul, adu kuat dalam memilih siapa menang. Kungfu hanya menjadi seni berkelahi dan meraih ketenaran. Singkat kata, di tangan Cheung Tin Chi,  kungfu mengalami pemiskinan aspek filosofisnya. Inilah sebab paling fundamental dari mengapa dia harus kalah melawan Ip Man yang sealiran kungfu dengannya.

Kita melihat ini di seri terakhir dari biopik dari guru Bruce Lee dalam Ip Man 3. So, ketika membaca judul Ip Man Legacy, saya berharap Master Z adalah narasi (pseudo) biopik yang sama berkesan. Setengahnya saja sudah cukup sebab Ip Man yang dimainkan Donnie Yen rasanya tidak pernah lagi bisa dibuat. 

Kenapa boleh seperti itu?

Pertama, Ip Man dalam tiga seri itu bukan saja tentang seorang mahaguru Wing Chun. Ip Man juga mengajarkan filosofi kungfu, terutama tentang kerendahatian dan sikap hidup harmoni. Ip Man bukan sosok yang petantang-petenteng, kemana-mana mengumbar kesaktian. Sebaliknya, guru Bruce Lee yang juga perokok berat ini, lebih menghindari adu kesaktian-walaupun tidak pernah bisa. 

Selalu ada orang datang untuk menantangnya adu jurus. Semuanya kalah. Beberapa penantang justru menjadi teman baiknya. 

Kedua, Ip Man adalah kisah anak manusia dalam sejarah perubahan politik. Persisnya adalah sejarah melawan kolonialisme Bangsa Barat atas negeri Timur; kisah perlawanan terhadap kolonialisme Inggris. 

Karena itu, yang membuat kita terpesona dalam kisah Ip Man karena film-filmnya membangkitkan patriotisme dan keberanian untuk setara dengan bangsa-bangsa kulit putih. Dalam tingkat tertentu, Ip Man adalah pahlawan yang dilahirkan masa-masa kolonial dengan senjata perlawanan yang berakar dari warisan tradisi, dalam hal ini ilmu kungfu. 

Ketiga, Ip Man tidak menafikan sisi atau nuansa yang romantik. Lelaki kelahiran Fosan, 1 Oktober 1893 ini juga memiliki kehidupan rumah tangga yang romantis. Suami Cheung Wing Sing dilukiskan sangat lembut dan ayah yang sangat mencintai keluarganya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline