Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

Kau dan Perempuan di Titik Sunyi

Diperbarui: 16 Maret 2018   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: flickr.com

Sebaris tembang baru menciptakan rusuh kecil
di matamu yang kosong
dan sebuah sudut remang-remang
bersusah payah menyimpan gemuruhnya.

Sebentar saja, waktu yang hilang
lukisan sembilu kenangan
lalu lalang ke dalam gelisah.
Apa yang remang, semestinya tenang,
kini lebih sengsara kau jangkau.

Sungguh, pikirmu, mestinya kau
jangan membiarkan seseorang
singgah membawa lari
pagi yang kasmaran dan perjalanan
yang tidak ingin dibayangkan.

Namun tembang itu..namun suara itu..Perempuan itu..
Ia masa lampau yang suci.

Seperti rindu atau sesal
pada hening yang sekarat
atau anak-anak yang mengeja orang dewasa
sebagai sekolah memaafkan dan memulihkan.

Sementara kau
masih tidak bernas mengerti
atau selalu gagal kembali
pada sebuah titik sebelum kesalahan-kesalahan dimulai.

Setitik sunyi. Bahwa mencintai
tidak pernah cukup karena pikiran.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline