Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

[Rindu] Sepi Pemakaman

Diperbarui: 8 September 2016   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

linnyxito.deviantart.com

“Waduuh, celaka bro!”

“Kenapa? Tak salah alamatkan?”

Josh terengah, nafas belum mendarat sepenuhnya.

Seolah baru dikejar mayor kumpeni yang naik pitam karena istri bulenya dibikin gundik. Sementara aku disergap cemas laksana politisi yang setiap pagi ceramah agama kemudian ketangkap sedang mesum dengan penghibur berbayar mahal yang juga adalah host di ceramah pagi itu.

“Alamatnya benar. Sudah persis dengan yang diberikan Steven.”

“Terus yang membuat kamu berlari lebih lekas dari maling begini, apa?”

“Di depan rumahnya kini ramai nyiur, dari pagar sampai kamar tidur,” terang Josh. Lalu diam,  menatapku. Ia tahu, amuk luka sedang menunggu masa pecah di sana.

“Maksudmu apa Josh? Apa?”

Tetap diam. Untuk apa menjelaskan kenyataan yang hanya akan menanahkan duka?

***

Sebulan yang lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline