Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Story Collector

[HUT RTC] Sesak Sekali

Diperbarui: 17 Maret 2016   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="patah hati/sumber: katagalaubagus.blogspot.com"][/caption]Minggu ketiga: terinspirasi lagu

“Mengapa tidak meneruskan. Setelah sedemikian akrab, masih menimbang segan?”

“Bukan. Tidak karena menakar segan. Ah, kapan kau bisa mengerti...tidak semua hal harus jelas detilnya, hadeeeh.”

“Lantas apa, bila tak enak hati, masih bukan segan namanya?”

Percakapan tak berujung. Selalu seperti itu. Kau menyediakan perhatian dan aku membisu. Sempurna, jiwa-jiwa kita kembali menutup.

Kau tidak pernah berpikir bukan keengganan yang menahanmu mengetahui terlalu banyak keseharian keluh kesahku. Bukan segan, bukan tak enak hati. Duh!

“Ya sudah.”

Tit.tit.tit.tit. Telpon kau putuskan.

***

Hah, hari-hari yang kacau. Pekerjaan berantakan, kesehatan terguncang. Sendiri berbaring dalam kamar rawat ini sungguh derita dari yang paling sengsara. Hanya menatap langit kamar dan dinding putih tak bicara.

Atau, kutelpon saja kamu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline