Lihat ke Halaman Asli

Kisah Cintaku

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

awalnya teman dekat yang saya percaya untuk dijadikan tempat curhat ternyata gak lebih dari seorang musuh dalam selimut,menusukku dari belakang. Sempat saya ragu namun tetap berusaha berfikir positif thinking padanya karena sudah saya anggap teman baik. Tetapi apa yang saya dapat hanyalah penghianatan, bagi saya lebih baik di putusin pacar karena kesalahan saya sendiri, daripada di hianati teman sendiri jatuhnya lebih sakit. Harusnya teman yang baik tidaklah menyakiti hati temannya sendiri,kecuali memang gak punya hati.dan teman yang baik itu selalu ada di saat susah maupun senang.mensuport bukan menjatuhkan.

Saya yakin Allah gak pernah tidur, Allah lebih tau mana yang baik dan mana yang gak. Dan saya yakin ini sudah jalannya Allah membukakan mata hati saya bahwa dia tidak cukup baik buat saya. Teman makan teman mungkin sudah biasa terjadi di luar sana, tapi yang gak habis fikir,kenapa ini terjadi sama saya dan kenapa harus saya?

Pepatah mengatakan ‘cinta tak harus memiliki’ itu buat sebagian orang bodoh yang lemah. Karena bagi saya cinta itu harus memiliki dan patut untuk di perjuangkan. Mengejar kebahagiaan memang tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan,karena sesuatu yang indah itu butuh proses.Lelaki bukan Cuma dia saja saya yakin masih banyak yang jauh lebih baik dari dia. Cinta yang selama ini saya banggakan dalam hati saya ternyata keliru, harusnya saya sadar dari awal akan keganjilan sikap dia yang seolah-olah memberikan harapan namun kosong,mestinya saya tak harus mencintanya bila hanya tinggalkan luka.

Ya’ itulah cinta,, gak pernah tau siapa yang hendak di cintai dan mencintai, kapan cinta itu datang dan pergi dan kapan cinta itu berpihak atau tidak berpihak pada kita, kita gak pernah tau itu. Sering saya berfikir kata orang-orang cinta itu indah bagi mereka yang saling cinta. Tetapi bagi saya cinta itu pahit, indah di awal pahit di akhir. Pahit manisnya cinta kini kurasakan lagi,hati hancur tiada berbentuk bagaikan segelintir debu.

Sungguh berat jalani hidup ini bila harus aku lalui kenyataan pahit ini dengan berpura-pura tegar dan ikut bahagia melihat kebahagiaan mereka.meski sebaliknya hati ini teriris perih dan rapuh. Tak bisa saya lakukan selain mengikhlaskan dan bersabar. Saya yakin kelak akan indah pada waktunya,karena Allah Maha adil, Allah tidak akan ngasih cobaan di luar batas kemampuan umatnya. Semua itu pasti ada hikmahnya,pengalaman pahit ini dijadikan pelajaran dan sebagai cerminan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam.

Beruntung saya masih memiliki sahabat-sahabat yang baik,selalu mensuport. Semogah penghiatanan dalam pertemanan tidak menjadiakan saya orang yang pendendam. amin

Cirebon 12 februari 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline