Lihat ke Halaman Asli

Mengelola Amarah

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Orang kuat bukanlah orang yang bisa mengangkat beban yang berat, tapi orang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya saat marah."

Marah merupakan salah satu sifat dasar manusia. Hanya tingkatannya yang berbeda pada masing-masing individu. Ada yang secara frontal mengungkapkannya, misalnya, bos memarahi anak buah secara terbuka, suami memarahi istrinya, orang tua marah pada anaknya. Ada yang diam-diam disimpan dalam hati, misalnya bawahan yang marah pada atasan, anak yang marah pada orangtuanya.

Penyebab marah bermacam-macam. Kegagalan, ejekan dan segala hal yang tidak sesuai keinginan dapat menimbulkan rasa marah. Tetapi ambang rasa marah berbeda pada masing - masing orang. Beberapa orang tidak marah saat gagal atau saat diejek teman, dan beberapa yang lain bisa sangat marah bahkan lapor polisi atas pencemaran nama baik.

Marah bisa menimbulkan penyakit. Karena saat marah, jantung akan berdenyut lebih cepat dan organ -organ tubuh bekerja lebih berat. Beberapa penyakit yang terkait antara lain hipetensi, penyakit jantung, stroke dan gastritis.

Lalu apa saja yang bisa kita lakukan agar bisa menahan marah?

Tarik nafas panjang beberapa kali saat ada hal-hal yang membuat kita marah. Diam sejenak dan pikirkan apa yang akan kita ucapkan. Sebab ucapan saat marah sering tidak terkontrol.

Ingat selalu bahwa kegagalan atau hinaan sebagai jalan introspeksi diri agar berbuat lebih baik. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.

Bila kita mendapat perlakuan buruk, berpikirlah bahwa mungkin kita pernah melakukannya pada orang lain tanpa sengaja. Sebab apa yang menimpa kita adalah buah dari perbuatan kita sendiri.

Selalu ikhlas menjalani hidup. Hidup di dunia hanya sementara, siapkan bekal untuk kehidupan berikutnya yang kekal dan abadi.

Semoga bermanfaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline