MP3EI dirancang untuk 15 tahun dengan nilai investasi sekitar Rp 4.481 triliun. Semangat untuk membangun infrastruktur diperlihatkan oleh Presiden SBY dalam mengawal dan melaksanakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tampak kesungguhan pemerintah dalam melaksanakan tugas mulia itu.
MP3EI resmi diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2011, dan hingga akhir tahun 2013 sudah terbangun 240 proyek. Jumlah ini terbagi menjadi 94 proyek dengan nila investasi Rp 364,45 triliun bersal dari sektor riil. Sedangkan 146 proyek denga nilai investasi sebesar Rp 283,004 triliun telah di groundbreaking. Total nilai investasi MP3EI telah mencapai Rp 647,46 triliun.
Komite MP3EI menargetkan pelaksanaan proyek MP3EI yang masuk dalam groundbreaking hingga akhir 2014 mencapai Rp 1.500 triliun. Target investasi tersebut terdiri atas realiasi 365 proyek proyek MP3EI hingga akhir 2013 sebesar Rp 828,72 triliun. MP3EI dirancang untuk 15 tahun sejak tahun 2011 hingga tahun 2025 dengan nilai investasi Rp 4.481 triliun.
Berbagai pembangunan MP3EI telah menndorong pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, meskipun di tengah krisis ekonomi global. Agar MP3EI berjalan secara efektif pelaksanaannya diawasi oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Program MP3EI merupakan strategi pembangunan yang digagas oleh Presiden SBY dalam mendukung visi menuju Indonesia emas 2025.
Dalam MP3EI ada tiga pilar utama yang menjadi pilar pemerintah dalam mengembangkan potensi potensi ekonomi didaerah, utamanya dalam mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan ekonomi. Pilar pertama pengembangan ekonomi melalui koridor ekonomi. Pilar kedua penguatan konektivitas nasional dan pilar ketiga adalah penguatan SDM yang mendorong ke arah innovation driven economy.
Capaian MP3EI sebagai salah satu strategi pemerataan pembangunan cukup mengembirakan, berdasarkan data KP3EI, realisasi proyek proyek MP3EI untuk koridor Sumetara senilai Rp 133,16 triliun, Jawa senilai Rp 296,34 triliun, Kalimantan mencapai Rp 176,79 triliun, Sulawesi sekitar Rp 62,72 triliun dan Papua-maluku mencapai Rp 105,86 triliun.
Infrastruktur masih menjadi sektor prioritas MP3EI, seperti bandara, pelabuhan, pelayaran, kereta energi, air bersih serta telekomunikasi. Pembangunan infrastruktur tersebut diprioritaskan agar mampu meningkatkan daya saing nasional dan internasional Indonesia. MP3EI telah berhasil menyatukan Indonesia.
MP3EI akan merubah wajah bangsa Indonesia menuju 2025, pemerataan pembangunan adalah kuncinya. pemerintah SBY berharap proyek MP3EI ini dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru karena visinya sudah jelas, begitupun arah dan targetnya, semuanya untuk masyarakat Indonesia. Dengan infrastruktur yang memadai, perekonomian rakyat akan mampu berputar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H