Lihat ke Halaman Asli

tuti dede

Guru SD

Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Kami

Diperbarui: 11 Juli 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Implementasi kurikulum merdeka di sekolah kami,menjadi tulisan saya hari kamis,11 juli 2024 di kompasina,menarik di sana katanya kurikulum merdeka memberikan keleluasan kepada guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan  dan lingkungan belajar siswa,tapi kenyataan masih banyak guru yang keberatan.Menjadi dilema bagi guru yang saya dengarkan masih ada keluhan di sana dalam menghadapi kurikulum merdeka di sekolah.Saya merasa seakan-akan tidak mau menghadapi perubahan zaman,pada hal anak-anak kita hidup di zaman sekarang yang serba teknologi.Implementasi kurikulum yang di terapkan di sekolah kami pelan-pelan akan terus saya anjurkan untuk di implementasikan di kelas dengan pendekatan yang  fleksibel dan berpusat kepada  kebutuhan siswa secara individu. 

Dalam kurikulum ini,guru di berikan kebebasan untuk merancang metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan karakteristrik dan kebutuhan siswa.Karena kurikulum ini juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar melalui proyek-proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari -hari.Selain itu evaluasi tidak hanya berfokus pada aspek kognitif,tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotorik,sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyeluruh.Dukungan dari orang tua dan komunitas juga sangat penting dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, karena kolaborasi yang baik akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa.Menciptakan kurikulum merdeka di sekolah memerlukan perencanaan yang matang dan kolaborasi berbagai pihak.Langkah yang dapat di ambil untuk mencapainya :

1. Pendidikan dan pelatihan guru

2. Rancang kurikulum sesuai kebutuhan

3. Fokus pada pembelajaran berbasis proyek.

4. Kolaborasi dengan komunitas

5. Gunakan metode evaluasi

6. Manfaatkan teknologi

7. Dukungan manajemen sekolah dan pemantauan,evaluasi berkala terhadap pelaksanaan kurikulum untuk memastikan tujuan pembelajaran tercapai  dan untuk melakukan perbaikan jika di perlukan.Apa lagi E- kinerja yang di kaitkan dengan PMM ( Platform merdeka mengajar )di dalamnya terdapat aksi nyata,praktik baik dan fitur-fitur lainnya.Aksi nyata yaitu bagaimana mempraktik dan apa yang sudah di terapkan di sekolah,kemudian di unggah berupa konten,setelah itu harus ada tanggapan dari pembaca atau teman sejawat, setelah itu menunggu perifikasi baru nanti di info untuk dapat sertifikatnya.Demikian rumitnya problem pelaksanaan kurikulum merdeka saat ini,suka atau tidak suka semua guru harus mengikuti di sana.

Semua guru di sibukkan dengan belajar membuat konten,siswa terlihat mendapatkan tekanan dan kebingungan ,terlihat waktu guru sedikit tersita dalam mengajar. Saya tidak bisa menyalahkan siapa- siapa,apa kalau ada guru yang tidak mampu menggunakan IT ,Yang berbeda,karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda, lain orang lain pula kemampuannya,ada yang cepat paham dengan satu kali penjelasan ,tapi saya melihat kalau guru itu sudah  setengah abad lebih usianya maka hal itu  tentunya memerlukan waktu yang lama untuk belajar computer/IT.Saya selalu berdoa dan yakin,bahwa apa yang sedang kita lakukan saat  ini,pastinya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.Salam sehat dan Bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline