Lihat ke Halaman Asli

Tuti Alawiyah

Menulis itu mengabadikan sebuah karya, janganlah membatasi nalarmu dan teruslah menulis

Nyanyian Hati dari Rakyat

Diperbarui: 29 November 2022   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu hanya adanya kekerasan dan penindasan.
Sebab, suara rakyat tidak dipedulikan oleh para penguasa pada saat itu.
Rakyat semakin menjerit
Oleh kenyataan yang teramat pahit.

Hak asasi manusia mulai pudar
Kini hanya adanya rasa perih dan luka yang diterima oleh rakyat.

Junjunglah tinggi harkat dan martabat para rakyat
Bersatu, bangkit, dan maju untuk mendendangkan suara dari rakyat
Keadilan dijunjung tinggi melawan keegoisan

Satu kata yang harus diucap
Satu kata yang harus dibuktikan
“BANGKIT”

Bangkitkan rasa persatuan ciptakanlah demokrasi rakyat
Buanglah gengsi demi keadilan pancasila dan negara kesatuan republik indonesia.
Karena di negeri ini suara rakyat dipedulikan
Hak asasi manusia harus di nomor satukan

Penguasa Masa Kini
kita yang memiliki jati diri

Penguasa masa kini kita yg berani berorasi
Penguasa masa kini
Tak takut karena Benar, tak Takut demi keadilan, tak takut membela bangsa sesuai  kemanusiaan yg adil dan beradab...
Tak apatis, apalagi pesimis? ...
Teruslah Optimis Demi Indonesia
Berjuanglah mencari kebenaran, Keadilan, kemanusiaan untuk Negeri
Di Era globalisasi..
Di payungi Demokrasi
di tengah Dinamika
Prahara Ibukota
Majulah wahai Indonesiaku di bawah Panji Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline