Hati adalah penentu atau cerminan dari sikap dan perbuatan manusia, tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui isi hati seseorang kecuali pemiliknya dan yang telah menciptakan nya. sampai hari ini banyak sekali orang yag masih membandingkan kehidupan dengan orang lain dan itu menjadi salah satu penyebab adanya penyakit hati yaitu iri dan dengki.
Sebenarnya kita tidak perlu menggantungkan kebahagiaan kita dengan cerita orang lain karena setiap orang memiliki kadar bahagia nya masing-masing tidak harus sama rata dalam mencapai kebahagiaan karena kenyataannya masih banyak orang yang hanya bisa makan nasi bungkus pun sudah bahagia.
Ada banyak orang yang tidak sadar bahwa apa yang telah dia miliki sebenarnya sama indahnya, hanya saja kurangnya rasa syukur yang mengakibatkan ketidak puasan terus - menerus dalam hidpnya. besar kecilnya rezeki kita ya tergantung bagaimana kita mensyukurinya.
Kita boleh kagum dengan pencapaian orang lain dan itu harus menjadi motivasi diri bukan hanya timbulnya rasa iri, kadang yang kita lihat indah - indahnya saja namun kita tidak pernah atau apa saja kesulitan yang telah dillewatinya. sebenarnya tidak ada yang insatan jika dijalani, semua pasti ada kesulitan tersediri, namun dijalani dengan optimise yang tinggi ya pasti ada hasil yang baik, baik dalam artian entah pencapaian yang memuaskan atau hanya sekedar pengalaman yang akan membuat kita lebih cekatan.
apapun yang saat ini kita jalani pasti akan ada sulit didalamnya. lelah bukan berarti harus berhenti total, kita hanya perlu istirahat sebentar dan kembali melanjutkan perjalanan. takdir yang menentukan kita, kita hanya perlu berusaha dan berdoa, bagaimana hasilnya itulan yang terbaik untuk kita.
Tidak ada yang mustahil di dunia ini, apa yang sudah ditakdirkan untuk kita pasti akan kita miliki, sekali lagi jangan pernah membadningkan kehidupan mu dengan orang lain karena cerita dan tekdir yang kita tempuh berbeda. jangan menggantungkan kebahagiaan mu dengan orang lain karena setiap orang punya versi bahagianya masing - masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H