Rutinitas dan banyaknya pekerjaan seringkali membuat pikiran kita terbebani. Belum lagi jika urusan pekerjaan tersebut tidak stabil atau mengalami penurunan, pikiran dapat kian bercabang.
Masalah demi masalah yang terjadi dalam kehidupan seringkali membuat pikiran menjadi negatif. Banyak hal yang dapat memicu pikiran negatif muncul. Hasil kerja keras kita yang tak dihargai atasan, teman sejawat yang sulit diajak bekerjasama atau masalah yang muncul dari dalam diri pribadi dan keluarga kita.
Ketika kondisi itu menerpa diri kita, bisa saja muncul pikiran negatif yang dapat membuat semangat melemah bahkan mengganggu jiwa serta mental kita.
Memang, tidak semua orang yang berpikir negatif dapat terganggu mentalnya, sama halnya jika semua orang mengalami penyakit mental juga tidak berarti selalu memiliki pikiran negatif. Namun, berpikir negatif bisa menghambat kesehatan mental dan kualitas hidup, apalagi jika kita tidak sanggup menangani atau mengontrol pikiran itu.
Nah, apa yang harus kita lakukan, jika hal itu terjadi?
Berhentilah sejenak dari segala aktivitas. Cobalah untuk healing, beri ruang untuk pikiran kita di luar segala masalah yang terjadi. Siapa tahu, setelah healing kita akan mendapatkan solusinya.
Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena, kita tidak ingin pikiran negatif itu mempengaruhi kesehatan mental kita. Dan kesehatan mental adalah hal yang sangat penting.
Namun demikian, healing tak harus dilakukan dengan berlibur ke tempat yang jauh, pergi ke tempat-tempat indah, jalan -- jalan bersama bestie atau menekuni berbagai hobi, seperti yang selama ini kita pahami. Healing tidak harus mahal. Yang terpenting dengan healing bisa menjernihkan pikiran.
Ya, "Healing bisa sesederhana menghapus prasangka buruk atau menghilangkan pikiran negatif".
Caranya pun banyak, bisa dengan merenung dan berdzikir (Ar-Ra'du: 28), mendengarkan atau membaca nasihat yang bisa mencerahkan pikiran, kemudian mencari perlindungan dan menyerahkan segalanya kepada Allah melalui shalat dan doa.