Lihat ke Halaman Asli

Puasa sebagai Detoksifikasi Tubuh

Diperbarui: 26 Maret 2023   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri.

Puasa selain identik dengan peningkatan ibadah dan amaliah kebaikan lainnya, juga memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan psikis dan fisik orang yang melakukannya.

Secara psikis puasa dapat menanggulangi stres dan depresi, karena dengan berpuasa seseorang dapat belajar mengendalikan dirinya (self control). Puasa juga merupakan sarana yang efektif untuk merenovasi jiwa-jiwa yang lelah dengan dunia, menyadarkan diri bahwa Allah menyaksikan, menahan diri terperosok ke dalam lubang-lubang kemaksiatan, dan mensucikan diri dari sifat jahiliyah & lumuran dosa.

Sementara secara fisik puasa sarana yang efektif untuk memperbaharui tubuh. Ada beragam manfaat puasa untuk kesehatan. Diantaranya puasa sebagai detoksifikasi.

Detoks atau Detoksfikasi adalah cara tubuh untuk memperoleh gizi yang tepat dan memberikan tubuh kesempatan untuk melakukan pembuangan zat -- zat beracun.

Racun atau toksik tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh kita, seperti radikal bebas, zat sisa metabolisme, gangguan hormon dan sebagainya.

Menurut penelitian para ahli kesehatan, tanda-tanda tubuh telah menimbun banyak racun adalah seringnya sakit kepala, muncul berbagai masalah pada kulit, tubuh yang mudah lelah dan lesu.

Akibatnya jika racun itu terlalu lama di dalam tubuh, dapat menyebabkan terjadinya keracunan dalam darah atau toksemia, karena itulah racun dalam tubuh perlu dibuang.

Lalu, apa hubungannya dengan puasa ya?

Saat berpuasa  5 organ pencernaan dalam tubuh kita seperti hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus halus mengalami istirahat. Nah... selama istirahat itu, organ tersebut membersihkan diri, dan tubuh lebih sedikit menyerap radikal bebas, sehingga organ akan mampu bekerja dengan lebih baik lagi saat berbuka.

 Puasa itu detoksifikasi, jadi sampah-sampah tubuh kita saat puasa di-recycle.- Dr. Piprim B. Yanuarso, SpA(K)

Selain itu, menurut Dr. Aninda Marina, SpDV, Puasa juga bermanfaat untuk anti-aging. Karena tidak ada asupan nutrisi, terjadi penurunan insulin growth factor sehingga jumlah stem cell meningkat. Jadi kulit malah memperbaiki diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline