Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kompetensi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Yang Berorientasi Higher Order Thinking Skill (Hots) Materi Sistem Gerak Kelas XI dan Pewarisan Sifat Kelas XII SMA Negeri 12 Garut
Proses pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Sistem Gerak dengan model pembelajaran Discovery Learning dan pembelajaran Unit Pembelajaran ke-2 : Pewarisan Sifat yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery Learning megharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
Pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Sistem Gerak dengan model pembelajaran Discovery Learning dan pembelajaran Unit Pembelajaran ke-2 : Pewarisan sifat, yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi, peserta didik tidak hanya memahami konsep Substansi Genetik dan Sisten Gerak (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep Substansi Genetika dan Sistem Gerak.
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada Unit Pembalajaranke-1 : Sistem Gerak, dan penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada Unit Pembelajaran ke-2 : Pewarisan sifat, meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir peserta didik. Materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning ini.
Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh peserta didik melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada Unit Pembalajaranke-1 : Sistem Gerak, dan penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada Unit Pembelajaran ke-2 : Pewarisan sifat, juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah (problem solving). Model Pembelajaran Discovery Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan Discovery Learning, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 danPembelajaran ke-2: Sistem Gerak dan Pewarisan Sifat dengan model pembelajaran Discovery Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan HOTS.
Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca-tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H