Lihat ke Halaman Asli

Turnad Lenggo Ginta

Dosen dan Peneliti

Mengapa Baterai untuk Mobil Listrik Masih Mahal: Tantangan dan Prospek Masa Depan

Diperbarui: 25 Januari 2024   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa Baterai untuk Mobil Listrik Masih Mahal: Tantangan dan Prospek Masa Depan

 

Oleh: Turnad Lenggo Ginta, PhD

Mobil listrik semakin mendapatkan perhatian global sebagai solusi berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Salah satu elemen utama dari kendaraan listrik yang menentukan kinerjanya adalah baterai. Meskipun terdapat peningkatan signifikan dalam teknologi baterai, biaya produksi baterai untuk mobil listrik tetap tinggi. Artikel ini akan menjelaskan mengapa baterai mobil listrik masih mahal, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta melihat prospek masa depan untuk mengatasi tantangan ini.

1. Struktur Biaya Produksi Baterai

1.1. Bahan Baku

Salah satu faktor utama yang menyumbang pada mahalnya baterai mobil listrik adalah bahan baku yang digunakan. Baterai lithium-ion, yang paling umum digunakan dalam mobil listrik, memerlukan bahan-bahan seperti lithium, kobalt, nikel, dan grafit. Harga dan ketersediaan bahan-bahan ini dapat berdampak signifikan pada biaya produksi.

1.2. Proses Manufaktur

Proses produksi baterai melibatkan teknologi canggih dan instalasi pabrik khusus. Peralatan produksi yang canggih, standar keamanan tinggi, dan proses produksi yang kompleks semua berkontribusi pada biaya yang tinggi. Pabrik baterai yang modern memerlukan investasi besar dalam teknologi dan sumber daya manusia yang terampil.

1.3. Riset dan Pengembangan

Industri baterai terus melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja, daya tahan, dan efisiensi baterai. Investasi besar dalam penelitian dan pengembangan ini ditransfer ke dalam biaya produksi, membuat harga baterai tetap tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline