Lihat ke Halaman Asli

Paradigma Integrasi Ilmu Psikologi: Menghubungkan Integrasi dengan Nilai-nilai Spiritual

Diperbarui: 17 Desember 2024   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.ilmuwanpsikologi.com/2017/02/cakupan-psikologi.html

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia, proses mental, dan interaksinya dengan lingkungan. Dalam definisi yang lebih komprehensif, psikologi mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara berpikir (kognisi), emosi, motivasi, kepribadian, hubungan sosial, dan adaptasi terhadap situasi yang berubah. Psikologi berupaya menjelaskan, memahami, dan memprediksi perilaku manusia melalui pendekatan ilmiah dan penelitian empiris.

Paradigma integrasi dalam psikologi mengacu pada upaya untuk menggabungkan berbagai perspektif, termasuk ilmu pengetahuan, spiritualitas, filsafat, dan budaya, guna menciptakan pemahaman yang holistik tentang manusia.

Paradigma integrasi dalam psikologi tidak hanya memperkaya pemahaman tentang manusia, tetapi juga menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan dimensi spiritual. Dengan menggabungkan pendekatan ilmiah dan nilai-nilai ketuhanan, psikologi integratif mampu memberikan wawasan yang lebih utuh tentang manusia sebagai makhluk biopsikososiospiritual. 

Dalam aspek bayani hubungan Paradigma Integrasi dengan Ilmu Psikologi merujuk pada surat Surah Ali Imran (3:134)

https://bersamadakwah.net/surat-ali-imran-ayat-134/

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. 

Ayat ini menekankan pentingnya mengontrol amarah dan berbuat baik kepada sesama. Menurut tafsir Al-Muyassar, sifat pemaaf dan pengendalian diri adalah karakteristik mulia yang mendekatkan seseorang kepada Allah. Dalam psikologi, pengendalian amarah (anger management) adalah keterampilan yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan hubungan interpersonal.

Pada aspek burhani atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari merujuk pada Surah Ali Imran (3:134) memberikan panduan moral tentang kedermawanan, pengendalian amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain. Jika dikaitkan dengan paradigma integrasi (penggabungan nilai-nilai Islam dengan ilmu modern, seperti psikologi) dapat dibagi menjadi dua refleksi yaitu refleksi spiritual dan psikologis

Nilai Spiritual: Menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik adalah wujud ihsan (kebaikan tertinggi), yang diridhai Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat ini.
Nilai Psikologis: Tindakan tersebut membantu menjaga kesehatan emosional, mengurangi konflik interpersonal, dan meningkatkan suasana kerja yang harmonis.

Dengan memadukan nilai-nilai Islam dari Surah Ali Imran ayat 134 dan ilmu psikologi, seseorang dapat menghadapi konflik sehari-hari dengan cara yang konstruktif dan penuh kebaikan. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana integrasi antara ajaran agama dan ilmu modern dapat memberikan solusi holistik dalam kehidupan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline