Lihat ke Halaman Asli

Azis Turindra Prasetyo

Fasilitator dan Staff HRD SAsi

Nol Sampah, Mungkinkah?

Diperbarui: 16 November 2018   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Permasalahan sampah seolah tak berujung, diberbagai daerah persoalan sampah menjadi pekerjaan rumah yang tidak kunjung terselesaikan, yang terbaru adalah polemik sampah DKI Jakarta dengan Kota Bekasi yang sempat meruncing terkait dana kemitraan dan pengelolaan (sindonews.com).

Sampah sejatinya adalah produk yang dihasilkan dari kebiasaan manusia, secara definisi sampah menurut KBBI Daring adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya; kotoran seperti daun, kertas. Waluapun didefinisikan benda yang dibuang nyatanya sampah masih bisa medatangkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit bagi mereka yang jeli melihat peluang. 

Sampah muncul akibat produk manusia juga yang menginginkan kepraktisan, mudah, dan sekali pakai. Manusia lupa dengan siklus yang harus dijaga seperti halnya pepohonan atau hewan yang telah melewati masa hidupnya maka ia akan kemabli kepada bumi terurai dan berguna bagi bumi. Sampah adalah produk egoisme manusia yang memunculkan masalah. Karena setelah banyak produk sekali pakai yang diciptakan manusia susah terurai, barulah manusia sadar akan kesalahannya telah menciptkan monster yang sulit terurai. 

Walaupun tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki, pendidikan tentang sampah wajib hukumnya diberikan kepada generasi saat ini, di Indonesia sendiri sepenhetahuan saya,  masih banyak yang abai dengan keberadaan sampah dan cara mengolahnya. Beberapa data dan fakta dengan topik mengenai sampah menunjukan peningkatan yang signifikan diberebagai daerah di Indonesia, lihat data republika.co.id

Apakah mungkin nol sampah? Saya prediksi sangat mungkin jika kita mau memulai dan mengkampanyekan diri kita sebagai nol sampah, mulai dari sekarang kita harus berubah untuk bisa menyelamatkan bumi dan juga mampu diet sampah, agar sampah tidak menjadi masalah dikemudian hari. Kampanye nol sampah harus dijalankan dan ditanamkan sebagai karakter baru sekaligus gaya hidup masyrakat Indonesia.

Contoh kampanye nol sampah atau  setidaknya diet sampah seperti membawa tempat belanja sendiri yang digunakan bisa berulang ulang kali, membawa sedotan sendiri (bukan dari bahan plastik), membawa bekal makanan dan minuman sendiri, dan lain sebagainya. Salah satu gerakan nol sampah yang sedang digaungkan melalui media sosial instagram yaitu @nolsampahnovember 

Semoga kita bisa menanamkan karakter nol sampah, dan mampu mengubah citra indonesia yang awalnya identik dengan pembuang sampah terbesar menjadi pelopor nol sampah di dunia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline