Lihat ke Halaman Asli

Azis Turindra Prasetyo

Fasilitator dan Staff HRD SAsi

Modus Penipuan yang Wajib Anda Tahu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penipuan

[caption id="" align="aligncenter" width="260" caption="Ilustrasi Penipuan "][/caption] Solo -  Semalam saya kumpul dengan teman-teman yang ada di Banyuanyar Solo, dengan menikmati es teh dan makanan khas angkringan Solo. Obrolan kami pun tertuju pada tema penyedotan pulsa yang marak diberitakan. Dan ternyata hampir semua rekan-rekan kami pernah jadi korban penyedotan pulsa oleh content provider. Namun dalam obrolan santai kami ada beberapa cerita menarik soal provider dan juga sedot menyedot pulsa. Cerita pertama datang dari Indra rekanku yang menceritakan bertemu dengan kawan baru saat tes di perusahaan perkebunan, ia mendapat kenalan baru yang dulu bekerja sebagai call center di salah satu provider telekomunikasi di jogja disana ia mengungkapkan fakta bahwa isi konten provider yang biasanya dikirim dan menyedot pulsa itu terkadang sengaja di kirim oleh para call centre apa sebab karena tidak semua yang menghubungi call centre adalah mereka yang bermasalah dengan layanan provider telekomunikasi melainkan ada juga yang ingin mencari teman curhat, aytau sekedar cerita bahkan sampai iseng mengerjai call center. Nah menurutinformasi dari Indra teman barunya dulu ketika di isengi oleh costumer provider ia kemudian mengirimkan pesan2 yang mampu sedot pulsa dengan alasan si cstumer iseng tidak akan menelepon lagi karena pulsanya akan habis. (NAh lho kalau kayak gini jadi siapa yang salah ya) Lain lagi cerita Winda, walau cerita ini sudah lama sekitar 2 tahun lalu namun ini merupakan modus penipuan yang wajib anda ketahui agar kedepan bisa mengantisipasi jika terjadi kepada Anda. Winda mencertakan Lik (paman) nya yang tinggal didaerah kaki gunung merapi dikecamatan tulung Klaten menederita kerugian jutaan rupiah oleh oknum yang menipu dengan mengatakan bahwa Lik pono (sebutlah demikaian) telah mendapat undian berhadiah mobil dari salah satu provider telekomunikasi. Oknum penipu pun menelepon lik Pono dengan mengatakan akan mengunjungi rumah Lik pono untuk menyelesaikan urusan administrasi agar mobil yang dimenangkan lik pono segera tiba dirumah. Akhirnya oknum penipu itu tiba dirumah lik pono dengan membawa oknum Polisi berpakaian dinas lengkap dengan atributnya. Hebatnya sang oknum penipu seolah telah menghipnotis lik pono dan mengabarkan bahwa undian telah dilakukan pada malam hari disebuah salah satu televisi swasta dan telah ditayangkan pada tanggal sekian. Oknum itupun mengeluarakan surat-surat yang semuanya bercap warna biru, mulai dari surat dari kepolisian, surat notaris, surat ijin dari depsos, dan surat-surat lainnya yang semua tampak asli. Jurus terakhir oknum penipu tersebut mengatakan agar lik Pono membayar sejumlah 8 juta Rupiah sebagai pajak undian yang ditanggung pemenang dan uang transport pengiriman mobil, akhirnya lik Pono menyetujui dengan membayar uang yang telah disebutkan walaupun saat itu ia harus pontang panting meminjam sanak saudaranya yang kebetulan berdekatan. Bahkan lik pono sempat menyatakan dengan lugunya warna mobil yang akan dikirim warna apa, sang oknum penipu hnaya menjawab bahwa mobil akan tiba 2- 3 hari dari sekarang, namun hanya saja setelah ditunggu2 lebih dari 3 hari mobil tak kunjung datang dan akhirnya lik Pino sadar bahwa dirinya ditipu. Ketika ditanya kenapa lik Pono percaya ngasih uang begitu saja, karena lik pino yakin hal itu bukan penipuan karena ada polisi yang berseragam yang mengantarnya jadi tidak mungkin menipu. Nasi sudah jadi bubur dan akhirnya lik Pono harus mengubur mimpinya. Saran Keluarga saya dulu juga pernah mengalami hal serupa tetapi yang datang hanya surat pemberitahuan melalui pos dan disana terdapat peritah untuk mengirikan uang dengan tujuan agar hadiah dapat dikirim, mereka juga menyertakan surat-surat yang terlihat asli karena di cap biru mulai dari surat kepolisian, surat notaris, surat depsos, dan kemenkuham semua tampak asli. Spontan keluarga kami sangat senang bukan kepalang, namun kami segera sadar untuk tidak terlarut dalam kegembiraan segera cross cek, awalnya kami menghubingi no yang tercantum dalam surat yang kami terima dan dari sana memamng kami dikatakan sebagai pemenang kuis ulang tahun perusahaan OT dan diharap transfer sejumlah uang dan segera konfirmasi kembali. Hanya saja saya tidak lantas percaya saya kemudian buka website resmi perusahaan OT dan ternyata mereka memang pernah mengadakan undian tersebut namun sudah lama sementara yang tertulis disurat tanggalnya belum kadaluarsa, karena janggal kami tidak mengirimkan uang dan akhirnya kami selamat dari penipuan. Mencegah Penipuan 1. Segera bangun dari kegembiraan yang meluap akibat "berita baik" yang belum tentu benar, sadr dan segera telepon pihak yang terkait. 2. Jika pelaku datang dengan seragam resmi dan kepolisian segera telpon polisi terdekat dan tanyakan apakah benar ada anggotanya yang mengawal undian berhadian  dan ulur waktu hingga polisi tiba lokasi Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline